Dua Rabi ini mengharamkan warga Yahudi masuk ke Masjid Al-Aqsa

53 Rabi senior pasca Perang Enam Hari tahun 1967 sepakat melarang seluruh warga Yahudi masuk ke Masjid Al-Aqsa.

BY 4adminEdited Sat,10 Aug 2019,09:51 AM

Rt Arabic - Yerusalem

Al-Quds, SPNA – Dua Rabi senior Israel mengharamkan pengikutnya masuk ke Masjid Al-Aqsa yang dianggap bekas reruntuhan Haikal Sulaiman oleh penganut Yahudi.

Rabi Zalman Nehemia Goldberg dan Rabi Osher Weiss, meyampaikan hal ini di malam peringatan hancurnya Haikal Suilaman,  di mana beberapa pemeluk agama Yahudi biasanya memaksa masuk ke Masjid Al-Aqsa dengan keyakinan bahwa mereka sedang mendaki ke Bukit Suci, seperti dilansir Rt Arabic, Jum’at (08/08/2019).

Dalam pernyataan tersebut, Goldberg menulis, “Seperti diketahui dalam hukum Yahudi, mereka dilarang masuk ke Bukit Suci. Ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum yang ditetapkan oleh para leluhur.”

Sementara itu, Rabi Osher Weiss juga menyerukan pemeluk Yahudi agar  mengikuti ajaran leluhur dengan tidak masuk ke Masjid Al-Aqsa. “Haram bagi penganut Yahudi untuk naik ke Bukit Suci sebelum kedatangan Al-Masih,” tulisnya.

Keduanya menyebutkan, 53 Rabi senior pasca Perang Enam Hari tahun 1967 sepakat melarang seluruh warga Yahudi masuk ke Masjid Al-Aqsa.

Berdasarkan aturan Halakha 1967, penganut Yahudi dilarang masuk ke  Al-Aqsa karena dinilai melanggar Hukum Kesucian. Selama lokasi Kuil Kedua belum dapat diidentifikasikan secara detail maka setiap penganut Yahudi yang memasuki wilayah tersebut, mungkin telah melangkah diatas Tempat Maha Kudus, dimana hal ini dilarang berdasarkan hukum Yahudi.

Meskipun demikian mereka masih berdebat terkait boleh atau tidaknya masuk ke Bukit Suci atau Masjid Al-Aqsa sebelum kedatangan Al-Masih.

Kelompok Yahudui esktrem sampai saat ini bersikeras masuk ke Al-Aqsa lalu melakukan ritual Talmud. Seperti yang dilakukan Organisasi Haikal Sulaiman, yang  menyerukan pemeluk agama Yahudi agar menyerbu  Masjid Al-Aqsa  di hari peringatan hancurnya Haikal Sulaiman, bertepatan dengan hari lebaran bagi umat Islam.

Kelompok tersebut juga memaksa agar Gerbang Maroko di Masjid Al-Aqsa dibuka saat Idul Adha agar mereka dapat bebas masuk ke Al-Aqsa.

Melihat situasi ini Lembaga Islam Palestina menyerukan Kementerian Wakaf agar menjadikan Masjid Al-Aqsa sebagai pusat pelaksanaan sholat Idul Adha serta menutup seluruh Masjid di kota suci Al-Quds.

Kebijakan ini perlu diambil agar seluruh warga Palestina di Al-Quds menunaikan sholat di situs suci tersebut demi melawan propaganda kelompok Haikal Sulaiman yang berencana masuk ke Al-Aqsa di hari lebaran.

(T.RS/S:Rt Arabic)

leave a reply
Posting terakhir