Donald Trump minta Israel tolak kedatangan 2 senator Muslim Amerika

Presiden Amerika meminta Israel untuk tidak menerima kedatangan dua senatornya yang akan berkunjung ke Tel Aviv. Menurutnya, Israel dapat menggunakan undang-undang deportasi setiap tokoh yang terlibat dalam gerakan boikot Israel (BDS).

BY 4adminEdited Tue,13 Aug 2019,12:08 PM

Arabic.Sputnicknews - Washington

Washington, SPNA –Presiden Donald Trump, meminta Israel untuk menolak kedatangan dua senator muslim Amerika, Ilhan Omar dan Rashida Tlaib ke Tel Aviv. Hal itu atas alasan keterlibatan dua anggota kongres tersebut dalam gerakan boikot Israel (BDS).

Dilansir dari salah satu media Israel, The Jerusalem Post, Presiden Amerika yang ke-45 tersebut mengatakan, “Apabila Ilhan dan Tlaib memboikot Israel, sudah seharusnya bagi Israel untuk memboikot mereka.”

Menurut Trump, Israel dapat menggunakan undang-undang mereka yang melarang siapa saja yang terlibat dalam organisasi BDS, untuk menginjakkan kaki di Israel.

Juru Bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham, pasca tersebarnya pernyataan Donald Trump tersebut meluruskan, bahwa Pemerintah Israel berhak untuk mengambil kebijakan apapun terkait negara mereka.

Pernyataan Donald Trump di atas merupakan tanggapan terhadap keinginan Ihan dan Tlaib yang kabarnya akan mengunjungi negara Zionis, juga ke Tepi Barat. Sempat terjadi perdebatan akankah kedua pegiat BDS itu mendapatkan izin untuk masuk ke negara Yahudi tersebut.

Dari satu sisi Israel memang mempunyai kebiasaan untuk mendeportasi siapa saja yang terlibat dalam gerakan pemboikotan Israel. Namun di sisi lain, hubungan baik dengan Amerika menjadikan Israel tidak berani mengambil keputusan sembarangan.

Ilhan dan Omar merupakan dua politisi Amerika yang berasal dari Partai Demokrat. Bulan lalu mereka mengumumkan keinginannya untuk berkunjung langsung ke Israel dan Palestina.

Keduanya sering terlibat penentangan terhadap keputusan yang diambil Donald Trump. Serta kerap kali mengecam Israel atas aksi penjajah yang mereka lakukan terhadap warga Palestina.

(T.HN/S: Arabic.Sputnicknews)

leave a reply
Posting terakhir