Hari ke-2 agresi Israel di Gaza telan 4 korban

Pasukan Pendudukan Israel kembali melancarkan serangan udara di dua lokasi Hamas serta beberapa lahan pertanian di Jalur Gaza.

BY 4adminEdited Sun,18 Aug 2019,01:41 PM

Palinfo - Jalur Gaza

Jalur Gaza, SPNA – Pasukan Pendudukan Israel kembali  melancarkan serangan udara di dua lokasi Hamas serta beberapa lahan pertanian di Jalur Gaza.

Dilansir Maannews, helikopter jenis “Apache” Israel, Sabtu malam (17/08/2019) melepaskan roket ke sebuah lokasi di Beit Lahiya Utara. Sasaran tersebut hancur total bahkan menyebabkan kebakaran di lokasi.

Tank IDF juga menembaki lokasi Hamas dan lahan pertanian  di barat laut Beit Lahiya.

Agresi dilakukan beberapa saat setelah pejuang Gaza mencoba menerobos perbatasan utara.

Hal ini seperti dikemukakan Juru bicara militer Israel, Avichai Adre’i di Twitter. “IDF dalam pantauannya melihat beberapa pria bersenjata mencoba mendekati pagar perbatasan Gaza utara. Mereka lalu diburu helikopter dan tank kami.”

Adre’i juga mengklaim bahwa pejuang Gaza menembak tiga roket ke wilayah yang diduduki Israel serta melukai enam warga Yahudi. Beberapa roket berhasil dijatuhkan sistem pertahanan Iron Dome.

Serangan tersebut menelan tiga korban jiwa dan seorang korban luka-luka yang dilarikan ke rumah sakit Indonesia Gaza utara.

Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan korban jiwa adalah Mahmoud Adel Walayda (24), Mohammed Farid Abu Namos (27) dan Mohammed Samir Tramsy (26).

IDF kembali memulai agresi terhadap Gaza sejak  Sabtu dini hari  di mana pesawat tempur IDF melepas empat roket ke lokasi pertanian Deir al-Balah,  di Jalur Gaza tengah dan di Hay Tufah.

Sementara itu, surat kabar Israel, Yediot Ahronot mengatakan bahwa serangan tersebut adalah balasan serangan roket Hamas yang jatuh  ke sejumlah wilayah Israel.

(T.RS/S:Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Demonstrasi anti-pemerintahan di Irak telan 550 korban

Badan Hak Asasi Manusia Irak mengumumkan bahwa korban yang meninggal selama berlangsungnya demonstrasi anti-pemerintahan di negara itu berjumlah 550 orang. Keamanan adalah pihak yang dimintai pertanggungjawaban terhadap ratusan nyawa yang melayang.