'Teknologi pengintai' Israel memfasilitasi pelanggaran kebebasan pers di seluruh dunia

Salah satu contoh dalam kasus ini adalah pemerintah Meksiko yang menyebarkan malware Pegasus, yang dijual oleh perusahaan Israel NSO Group, untuk menyusup ke ponsel "dari setidaknya sembilan jurnalis."

BY 4adminEdited Sat,24 Aug 2019,12:45 PM

New York

New York, SPNA - Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) menuding Israel melakukan serangan terhadap kebebasan pers di seluruh dunia, melalui ekspor 'teknologi pengintai' ke beberapa negara.

Mengutip laporan Reuters, CPJ mencatat bahwa para pejabat Israel telah mengkonfirmasi bahwa - berkat perubahan peraturan oleh Kementerian Pertahanan - perusahaan-perusahaan pengawasan Israel "dapat memperoleh pembebasan lisensi pemasaran untuk penjualan beberapa produk ke negara-negara tertentu."

Menurut Reuters, "perubahan mulai berlaku sekitar setahun lalu."

CPJ menyatakan bahwa teknologi yang diekspor Israel merusak kebebasan pers secara global dengan memungkinkan pihak berwenang melacak wartawan dan berpotensi mengidentifikasi mereka.

Salah satu contoh adalah pemerintah Meksiko yang menyebarkan malware Pegasus, yang dijual oleh perusahaan Israel NSO Group, untuk menyusup ke ponsel "dari setidaknya sembilan jurnalis."

"Berkali-kali, kami melihat teknologi Israel memfasilitasi pelanggaran kebebasan pers di seluruh dunia, dengan memberikan bantuan kepada pemerintah yang ingin melacak dan memantau wartawan," kata Direktur Advokasi CPJ Courtney Radsch di Washington, D.C.

“Industri 'pengintai' sangat berdampak buruk terhadap kebebasan pers. Pemerintah Israel harus mengindahkan seruan Pelapor Khusus PBB untuk menghormati hak asasi manusia dalam kebijakan ekspornya."

Pelapor Khusus PBB untuk Kebebasan Berekspresi David Kaye menggambarkan Israel sebagai "pemain utama di pasar teknologi pengintai" dalam laporan Juni 2019 yang mendesak "moratorium global untuk ekspor semacam itu.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir