Wilayah utara Israel tidak siap perang

Bangunan di utara Israel tidak diperkuat dan tidak mampu bertahan jika terjadi peperangan. Kekhawatiran ini muncul pasca serangan udara Israel yang menghantam posisi militer kelompok Palestina di Lebanon, dekat perbatasan Suriah.

BY 4adminEdited Wed,28 Aug 2019,01:39 PM

Tel Aviv

Tel Aviv, SPNA - Kepala dewan lokal Israel bagian utara menuturkan bahwa bangunan di wilayah itu tidak diperkuat dan tidak mampu bertahan jika terjadi peperangan.

“Adalah baik untuk menunjukkan kekebalan kota kami, tetapi bagaimana kami melakukannya? Kami tidak memiliki ruang gawat darurat, tidak ada set komunikasi dan tidak ada listrik,” kata ketua salah satu dewan, seperti dikutip Yedioth Ahronoth.

Pekan lalu, kabinet Israel menyetujui rencana multi-tahun untuk meningkatkan keamanan di gedung-gedung di kawasan utara. Tetapi, seperti dilaporkan  Yedioth Ahronoth, mantan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan bahwa "pemerintah mengubur rencana tersebut."

Gabi Niman, kepala lingkungan Shlomi, wilayah yang berbatasan dengan Lebanon, mengatakan bahwa, "Ada 1.000 rumah dari 2.100 rumah tanpa kamar aman yang terbuat dari semen."

Ia mengatakan bahwa mereka telah diberitahu tentang situasi tersebut. Penduduk dijanjikan 500 juta shekel ($ 142 juta) untuk membantu melindungi infrastruktur di utara, kata Niman, tetapi uang ini tidak ada dan "Saya tidak berpikir kami akan mendapatkannya."

Serangan udara Israel menghantam posisi militer milik kelompok Palestina di Lebanon, dekat perbatasan Suriah. Presiden Michel Aoun mengatakan bahwa Lebanon memiliki hak untuk membela diri, menyamakan serangan pesawat tak berawak Israel dengan "deklarasi perang" yang meningkatkan kekhawatiran bahwa kedua negara mungkin sekali lagi akan terlibat dalam konflik.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply