LSM: Bencana Kemanusiaan Tragis Tertinggi Terjadi di Gaza

Asosiasi Bantuan Gaza memperingatkan kondisi kemanusiaan di Gaza menuju wilayah "tak layak huni' seperti perkiraan PBB.

BY 4adminEdited Fri,06 Sep 2019,01:34 PM

Jalur Gaza

Jalur Gaza, SPNA - Jalur Gaza yang diblokade tercatat sebagai wilayah dengan bencana kemanusiaan tragis tertinggi di dunia, ungkap sebuah LSM bantuan kemanusiaan, Kamis (05/09/2019).

Anadolu Agency melaporkan bahwa Asosiasi Bantuan Gaza yang berbasis di Istanbul mengadakan konferensi yang didedikasikan untuk Jalur Gaza, dan merilis laporan tahunannya tentang situasi kemanusiaan di daerah kantong itu.

Situasi di Gaza adalah "yang terburuk selama pengepungan," kata Abdul Majed al-Aloul, manajer umum asosiasi.

Lembaga itu mencatat angka bencana kemanusiaan yang "tertinggi di dunia di bidang pengangguran mencapai 52%, kemiskinan 53% dan polusi air 95% dan tingkat pemadaman listrik harian yang mencapai 75%."

Al-Aloul memperingatkan, "bencana yang akan segera terjadi di Jalur Gaza tahun 2020 yaitu di mana Gaza menjadi wilayah tak layah huni seperti perkiraan PBB."

Tingkat kekurangan obat-obatan mencapai 50% dan kurangnya pasokan medis mencapai  27%, kata Omar Tasli, seorang perwakilan regional Komite Islam Bulan Sabit Internasional, berbicara pada konferensi tersebut.

Tercatat pula  77% rumah di Gaza telah dihancurkan dan dirusak oleh serangan Israel yang menyebabkan ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal atau terlantar di tengah proses rekonstruksi yang lumpuh, menurut Anne Jellema, kepala Run4, sebuah yayasan bantuan yang berpusat di Belanda.

Israel telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan di Jalur Gaza pada 2007 setelah kelompok Palestina Hamas mengambil alih wilayah itu.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir

Bikin Merinding, di tengah Blokade dan Keterjajahan, Muslimin Palestina Patungan Bantu Korban Bencana Alam di Indonesia, Menembus Batas Kemanusiaan

“Sampaikan salam persahabatan kami kepada seluruh rakyat Indonesia dan NGO di Indonesia. Sampaikan pula belasungkawa kami kepada pemerintah Indonesia," tegas Doktor Syekh Emad sembari menyerahkan sajadah biru berisi uang receh dan uang kertas. Berikut ini adalah kisah Muslimin Palestina, di tengah keterbatasan, mereka berani patungan, menyumbangkan harta sebagai bentuk kepedulian mereka kepada rakyat Indonesia yang sedang dilanda bencana.