Nablus, SPNA – Warga Palestina di Nablus melakukan demonstrasi masal pasca gugurnya tahanan Palestina, Bassam Sayeh di penjara Israel.
Sejumlah warga dilaporkan memadati alun-alun al-Syuhada, kota Nablus, Tepi Barat serta menyerukan dukungan dan solidaritas terhadap tahanan yang mendekam di jeruji besi Israel.
Dilansir Palsawa, Minggu (08/09/2019), warga menuntut Layanan Penjara Israel (IPS) bertanggung jawab atas atas kematian Bassam Sayeh.
Sementara itu, Badan Koordinasi Faksi Palestina juga menyerukan seluruh faksi agar melakukan protes atas tindakan semena-mena Israel terhadap tahanan.
Sebelumnya, Lembaga Urusan Tahanan Palestina telah mengumumkan kematian Bassam Sayeh di penjara Israel.
Mantan wartawan berusia 47 tahun tersebut ditangkap pada 2015 dalam kondisi menderita kanker dan gagal jantung. Disaat yang sama pihak Israel tidak memberikan perawatan yang mendukung.
“Sayeh menderita kanker darah dan tulang sejak awal ditahan pada 8 Oktober 2015. Ini adalah salah satu kasus yang paling serius. Sayangnya, Israel tidak menanggapi permintaan pembebasan Sayeh meskipun kesehatannya memburuk,” seperti dikutip Pusat Informasi Palestina.
Pengobatan dengan bahan kimia yang dilakukan Layanan Penjara Israel tidak maksimal serta tanpa tindak lanjut. Akibatnya Sayeh mengalami masalah paru-paru. Ia juga mengalami pembengkakan hati dan masalah jantung.
Bassam Amin Mohammed al-Sayeh adalah seorang mantan jurnalis Palestina asal dari Nablus yang ditahan sejak Oktober 2015 silam.
Wafatnya Bassam Sayeh menambah jumlah tahanan yang meninggal di penjara sejak 1967 yang mencapai 221 jiwa. Hingga saat ini sebanyak 700 tahanan menderita berbagai penyakit.
(T.RS/S:Palsawa)