Layanan Kesehatan Buruk, Tahanan Palestina Wafat di Penjara Israel

Basam Sayih, tahan Palestina asal Nablus, telah mendekam di penjara Israel sejak 2015 dalam keadaan sakit. Selama dalam tahanan, Basam yang mengidap kanker tulang dan darah, tidak memperoleh layanan medis yang layak dari otoritas penjara Israel.

BY 4adminEdited Mon,09 Sep 2019,02:09 PM

Tepi Barat

Tepi Barat, SPNA - Otoritas Urusan Tahanan Palestina, Minggu sore (08/09/2019), mengumumkan meninggalnya salah satu tahanan Palestina di Penjara Israel. Tahanan tersebut bernama Basam Sayih (47) berasal dari Provinsi Neblus, Tepi Barat.

Pihak penjara Israel dituduh tidak memberikan pelayanan yang layak bagi para tahanan. Basam dilaporkan meninggal akibat kanker yang ia derita.

Dalam sebuah pernyataannya, Otoritas Urusan Tahanan Palestina mengatakan bahwa sang korban ditangkap dalam kondisi sakit pada tahun 2015. Ia divonis mengalami kanker tulang sejak tahun 2011 dan kanker darah pada tahun 2013.

Selain Basam, dilaporkan masih ada sekitar 700 tahanan Palestina lainnya yang mengalami gangguan kesehatan di penjara Israel. 160 di antara mereka bahkan memerlukan pelayanan kesehatan secara rutin.

Dengan meninggalnya Basim, angka tahanan Palestina yang meninggal di penjara Israel sejak tahun 1967 bertambah menjadi 221 orang.

Disebutkan bahwa kebanyakan mereka meninggal akibat kurangnya perhatian pihak penjara terhadap keselamatan para tahanan.

Sementara itu, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh meminta Israel untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

"Di sini kita mengirimkan doa untuk saudara kita di penjara Israel yang tidak pernah mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan," ucap Haniyeh di sela seminar perlawanan terhadap The Deal of Century, di Gaza.

(T.HN/S: Skynewsarabia)

leave a reply
Posting terakhir

Tahanan Palestina Daud Al-Khatib Wafat di Penjara Palestina

Yayasan Yerusalem menganggap pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas wafatnya tahanan Al-Khatib, menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komite Palang Merah Internasional dan Organisasi Kesehatan Dunia untuk segera dan serius campur tangan untuk menentukan kondisi para tahanan yang sakit serta menyelidiki status perawatan medis yang diberikan kepada mereka, juga kondisi penahanan mereka di penjara pendudukan.