PLO: Israel berencana mengambil alih 75% wilayah Tepi barat

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) melaporkan bahwa Netanyahu berencana mencaplok seluruh permukiman Israel di Tepi Barat yang diprediksi mencakup 75% dari wilayah tersebut.

BY 4adminEdited Sun,15 Sep 2019,10:52 AM
imemc.org

Tepi Barat, SPNA – Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) melaporkan, Netanyahu berencana mencaplok seluruh permukiman Israel di Tepi Barat yang diprediksi mencakup 75% dari wilayah tersebut.

Dilansir Youm7, Sabtu (14/09/2019) Lembaga Pertahanan Tanar Air dan Anti Permukiman Israel mengatakan, berdasarkan kesepakatan Oslo yang ditandatangani antara Pemerintah Palestina dan Israel tahun 1995, wilayah Tepi Barat dibagi menjadi 3 area yaitu A, B dan C.

Area A mencakup 18% wilayah Tepi Barat dan dikuasai oleh otoritas Palestina baik secara militer maupun birokrasi.  Sementara area B  mencakup 21% wilayah Tepi Barat tunduk terhadap pemerintah Palestina secara birokrasi namun secara militer tunduk terhadap Israel.

Sedangkan area C  mencakup 61% wilayah Tepi Barat, tunduk terhadap Israel baik militer maupun birokrasi. Setiap rencana atau proyek di area C harus mendapatkan persetujuan Israel.

Lembaga yang berafiliasi kepada PLO tersebut mengatakan bahwa rencana pencaplokan Tepi Barat oleh Nentanyahu mendapatkan respon negatif dari dunia internasional.

Presiden Abbas sendiri mengancam akan membatalkan seluruh perjanjian yang telah ditandatangani antara Palestina dan Israel jika Netanyahu benar-benar melakukan rencana tersebut.

Selasa lalu, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu berjanji akan mencaplok lembah Yordania di Tepi Barat apabila kembali terpilih sebagai Perdana Menteri dalam pemilu 17 September mendatang.

Rencana tersebut ditentang Palestia dan negara-negara internasional termasuk Uni Eropa. Juma’t lalu Uni Eropa menegaskan  menolak rencana Netanyahu untuk mencaplok Tepi Barat atau  merubah  perbatasan Palestina tahun 1967.

 

Lembah Yordania mewakili sepertiga Tepi Barat. Sejak beberapa tahun terakhir, kelompok sayap kanan Israel telah mencoba mencaplok wilayah tersebut. Mereka menilai lokasi tersebut sangat strategis dan tidak mungkin dibiarkan begitu saja.

 

Pemerintah Palestina menilai bahwa Netanyahu telah menginjak-injak hukum internasional melalui rencana ini.

 

“Israel tidak memiliki otoritas dan kekuasaan di wilayah Palestina. Tanah air kami diberkati Allah, kekuasaan zalim tidak akan bertahan di tanah air kami. Jika pasukan Hulagu Khan (Tartar) saja gagal menduduki Palestina, maka zionis juga tidak akan mampu melakukannya,‘’ tulis Mahmoud Al-Habash, salah satu pejabat tinggi di pemerintah Palestina.

 

Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh dalam pertemuan di istana Presiden juga memperingatkan bahwa Israel berencana untuk mengambil alih Tepi Barat yang dikuasai Otoritas Palestina.

 

Shtayyeh juga mengecam langkah Netanyahu yang menjadikan Palestina sebagai bahan kampanye demi menarik suara dalam pemilu mendatang.

 

“Netanyahu adalah penghancur utama upaya-upaya perdamaian yang telah dilakukan antara Israel dan Palestina. Langkah-langkah bodoh yang dilakukan Netanyahu justru akan menghancurkan dirinya sendiri,” tutupnya seperti dilansir BBC.

 

(T.RS/S:Youm7)

leave a reply
Posting terakhir