Israel akan Kurangi Pasokan Listrik di Ramallah, Bethlehem dan Jericho

Pemadaman listrik -yang akan berdampak pada banyak aspek kehidupan- akan dilakukan pada tanggal 22 dan 23 September mendatang.

BY 4adminEdited Tue,17 Sep 2019,12:46 PM

Tepi Barat

Tepi Barat, SPNA - Perusahaan Listrik Distrik Yerusalem (JEDCO), Senin (16/09/2019), mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima peringatan ketiga dari Perusahaan Listrik Israel. Peringatan ini menyebutkan bahwa perusahaan akan mulai menghentikan pasokan listrik ke kota Ramallah, Betlehem, dan Jericho di Tepi Barat Palestina dalam minggu mendatang.

CEO JEDCO, Hisham Al-Omari mengatakan bahwa pemasok listrik Israel akan menghentikan pasokan ke Ramallah pada 22 September dari jam 10 pagi hingga tengah hari. Pemadaman listrik akan memengaruhi warga Palestina yang tinggal di banyak desa dan kota di sekitar kota-kota utama Tepi Barat.

Pada 23 September, Ramallah dan Jericho dan lebih banyak daerah di sekitarnya akan mengalami pemadaman listrik antara tengah hari dan pukul 14:00.

Al-Omari meminta maaf atas tindakan yang, jelasnya, di luar kendali perusahaannya. Ia menunjukkan bahwa pemadaman listrik akan berdampak serius pada kondisi kehidupan di Tepi Barat yang diduduki. Semua akspek kehidupan, termasuk pendidikan, perawatan kesehatan, telekomunikasi dan bisnis akan merasakan dampaknya.

Ia mendesak organisasi-organisasi HAM internasional untuk segera melakukan intervensi untuk menekan Israel agar membatalkan langkah-langkah yang diusulkan terhadap wilayah Palestina. Pada saat yang sama, ia mengimbau pelanggan Palestina untuk membayar tagihan tepat waktu dan mengakhiri pencurian listrik.

Pengenaan pemadaman listrik oleh Israel akan menjadi salah satu aspek dari kontrolnya yang besar terhadap penduduk Palestina.

Sumber daya utama lainnya yang menghadapi pembatasan pasokan Israel adalah air bersih. Jalur Gaza secara khusus menderita kekurangan air bersih dan bergantung pada pasokan yang datang dari Israel.

Dalam beberapa agresi Israel atas Gaza, sistem air dan jaringan pipa enklave telah mengalamai kerusakan. Sementara, warga Palestina di wilayah tersebut telah dilarang mengimpor bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan perbaikan.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply