Aktivis Palestina Minta Afrika Selatan Cegah Rencana Pencaplokan oleh Israel

Mustafa Barghouti dan Ramzy Baroud berada di Afrika Selatan untuk bertemu dengan serikat pekerja, masyarakat sipil dan pemerintah guna melobi mereka agar menentang pendudukan militer Israel di Palestina.

BY 4adminEdited Thu,19 Sep 2019,12:51 PM

Johannesburg

Johannesburg, SPNA - Bertepatan saat warga Israel berbondong-bondong menuju ke tempat pemungutan suara pada hari Selasa (17/09/2019), politisi dan aktivis Palestina menyuarakan harapan kepada Afrika Selatan agar membantu mereka mencegah rencana pencaplokan pencaplokan Israel atas beberapa wilayah Palestina.

Mustafa Barghouti, Sekretaris Jenderal partai politik Inisiatif Nasional Palestina (PNI) dan Ramzy Baroud, jurnalis dan penulis, keduanya berada di Afrika Selatan untuk bertemu dengan serikat pekerja, masyarakat sipil dan pemerintah guna melobi mereka agar menentang pendudukan militer Israel di Palestina.

Barghouti memperingatkan, dengan terpilihnya pemerintahan sayap kanan di Israel, sistem apartheid terburuk yang ada saat ini diterapkan akan semakin mengakar. "Kami membutuhkan solidaritas Afrika Selatan lebih dari sebelumnya," katanya berbicara di Lenasia, selatan Johannesburg pada Selasa malam. Barghouti juga meminta pemerintah Afrika Selatan untuk sepenuhnya mengimplementasikan resolusi ANC untuk menurunkan kedutaan besarnya di Tel Aviv.

Dipandu oleh Afro-Middle East Center (AMEC), penulis dan jurnalis, Ramzy Baroud, menggemakan seruan Barghouti dan menekankan pentingnya warga Afrika Selatan membantu warga Palestina melawan penghapusan terhadap identitas mereka.

Buku terakhir Baroud, The Last Earth, menceritakan kisah perampasan, pengasingan, dan kehilangan orang-orang Palestina. Ia juga mengisahkan tentang harapan dan perlawanan di Palestina modern.

“Orang-orang Palestina jarang menceritakan sejarah mereka sendiri, dan ini merupakan upaya untuk merebut kembali narasi kami. Kisah-kisah pendudukan diceritakan oleh penjajah, kisah kolonialisme diceritakan oleh penjajah,” kata Baroud pada peluncuran bukunya di Johannesburg pada hari Selasa.

“Ramzy selalu memiliki pandangan yang menarik dan menyegarkan tentang pendudukan Palestina dan masa depan yang potensial bagi Palestina. Ia memandang penting bagi Afrika Selatan untuk mendengar suara-suara semacam ini,” kata direktur AMEC, Na'eem Jeenah.

“Sejarah Afrika Selatan sendiri dan perjuangan melawan kolonialisme menempatkan kita pada posisi unik untuk memahami pembebasan dan perjuangan anti-kolonial rakyat Palestina. Kami berharap bahwa Ramzy akan memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang pendudukan Palestina kepada warga Afrika Selatan," tambah Jeenah.

Baroud dan Barghouti juga mengecam tawaran bantuan Israel kepada pemerintah Afrika dalam bentuk teknologi air dan pertanian, investasi, perdagangan, dan keamanan. "'Filantropi' Israel di Afrika adalah upaya untuk membeli dukungan atas kebijakan apartheid terhadap Palestina. 'Bantuan' ini dan investasi tidaklah gratis. Pembayaran yang dituntut Israel adalah kebisuan Afrika tentang kejahatan Israel terhadap Palestina,” Barghouti memperingatkan.

"Pemerintah Israel mengeksploitasi tantangan sosial-ekonomi Afrika untuk menutupi penindasannya terhadap Palestina," kata Baroud.

Baroud akan berbicara di enam kota di sekitar Afrika Selatan hingga 24 September mendatang.

(T.RA/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir