Polisi Israel Mengingkari Perjanjian dengan Penduduk Issawiya, Yerusalem Timur

Sebelumnya, Walikota Yerusalem Moshe Leon telah sepakat dengan polisi Israel untuk mengurangi kegiatan polisi di lingkungan Issawiya. Namun awal bulan ini kehadiran dan agresi polisi justru semakin meningkat di wilayah tersebut.

BY 4adminEdited Fri,20 Sep 2019,11:43 AM

Yerusalem

Yerusalem, SPNA - Polisi Israel mengingkari perjanjian yang telah dibuat dengan penduduk dan para pemimpin lingkungan Issawiya, Yerusalem Timur yang diduduki. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya serangan yang mereka lakukan dalam beberapa hari terakhir.

Menurut kelompok hak asasi manusia Ir Amim, setelah intensitas kehadiran polisi Israel dan perselisihan dengan warga setempat "sedikit menurun selama satu minggu," pada awal bulan ini serangan polisi kembali meningkat tanpa alasan yang jelas.

Lebih lanjut, Ir Amim menambahkan, sejak 12 September “pasukan paramiliter (Israel) telah beroperasi setiap hari di lingkungan tersebut dan telah melakukan kekerasan, seperti penggunaan granat setrum dan gas air mata di ruang-ruang terbatas.”

Dalam satu insiden yang dikutip oleh organisasi itu, polisi Israel menembakkan gas air mata yang berdekatan dengan masjid utama Issawiya selama sholat Isya berlangsung." Insiden ini melukai puluhan jamaah Muslim yang sholat di dalamnya."

Ir Amim juga mencatat bahwa penyelidikan polisi Israel terhadap perilaku para perwiranya, yang menanam senjata di rumah seorang penduduk Issawiya, menghasilkan sebuah penegasan bahwa para perwira tersebut “tidak bertanggung jawab” dan “tidak beradab.”

Pada bulan Agustus, setelah berminggu-minggu serangan agresif dan operasi oleh pasukan pendudukan Israel di Issawiya, para orang tua dan penduduk setempat "mengumumkan bahwa mereka akan menunda mengirim anak-anak mereka ke sekolah karena lingkungan yang tidak aman." Selain itu, "permusuhan yang ditimbulkan akibat kehadiran polisi bersenjata yang terus-menerus," juga meningkatkan kekhawatiran mereka.

"Para orang tua akan mengirim anak-anak mereka ke sekolah untuk tahun ajaran baru jika polisi menghentikan serangan harian mereka ke lingkungan itu," kata Ir Amim.

Akibat tekanan ini, Walikota Yerusalem Moshe Leon sepakat dengan polisi Israel bahwa kegiatan polisi akan berkurang, dan sekolah-sekolah kembali dibuka pada 1 September.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir