Jelang Pertemuan Majelis Umum PBB, Erdogan: Dewan Keamanan tidak perlu mendengar semua "bualan"Israel

Sebelum menghadiri Pertemuan Majelis Umum PBB di New York, Erdogan ajak anggota DK PBB untuk memboikot Israel. Menurutnya Israel harus menyelesaikan kasus aneksasinya sebelum berbicara di PBB

BY Edited Sun,22 Sep 2019,03:05 PM

Ankara, SPNA – Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan, mengatakan Dewan Keamanan PBB tidak seharusnya mendengarkan semua ocehan Israel

Pernyataan tersebut disampaikan dalam jumpa pers menjelang keberangkatannya ke Amerika Serikat untuk mengikuti Pertemuan Majelis Umum PBB.

Erdogan menambahkan bahwa dunia lebih luas dari hanya sekedar lima negara saja ( Lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB). "Semboyan ini harus dijadikan sebagai pijakan utama oleh setiap orang dan DK PBB, termasuk Turki" .

"DK PBB sampai saat ini belum sanggup untuk menyelesaikan kekacauan yang disebabkan oleh Israel sejak tahun 1948. Padahal pihak terakhir terus menentang Undang-Undang internasional." Sesal Erdogan.

"Saya hanya ingin bertanya, apakah wilayah Israel tahun 1948 adalah wilayah Israe hari ini?" Tanya Erdogan menyidir pencaplokan yang dilakukan Israel.

Berangkat dari itu, Erdogan mengajak DK PBB untuk tidak mendengar permintaan apapun yang diajukan Israel.

Presiden 65 tahun tersebut membeberkan banyak permasalahan di dunia ini yang seharusnya mampu diselesaikan DK PBB, tapi mereka tidak melakukannya.

Anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terdiri dari Amerika Serikat, Britania Raya, Tiongkok, Prancis dan Rusia.

Kelima negara ini memiliki kursi tetap di Dewan Keamanan PBB dan masing-masing memiliki hak veto, yaitu hak untuk membatalkan keputusan atau resolusi di Dewan Keamanan, sekalipun disetujui oleh semua anggota lainnya.

Padahal terdapat 196 negara yang tercatat sebagai anggota PBB saat ini. Namun mereka harus menunggu keputusan yang diambil oleh lima negara tersebut.

(T.HN/S: Qudspress)

leave a reply
Posting terakhir