New York, SPNA - Presiden AS Donald Trump meminta negara-negara Arab di Timur Tengah untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
Berbicara pada pembukaan sesi ke-74 Majelis Umum PBB pada hari Selasa (24/09/2019), Trump mengatakan pemimpin Iran terus berusaha menyebarkan pemikiran anti-semitisme brutal. Hal tersebut merujuk kepada pernyataan Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang membandingkan Israel dengan kanker, dan bersumpah akan mencabutnya.
Trump menekankan bahwa "Amerika Serikat tidak akan pernah mentolerir anti-semitisme seperti itu." Ia menambahkan bahwa "para militan telah lama menggunakan kebencian terhadap Israel untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka."
"Sayangnya, ada pengakuan yang berkembang di Timur Tengah bahwa negara-negara di kawasan itu memiliki kepentingan bersama dalam memerangi ekstremisme dan mengambil keuntungan dari peluang ekonomi. Itulah mengapa sangat penting untuk memiliki hubungan yang komprehensif dan normalisasi antara Israel dan negara-negara tetangganya," lanjutnya.
Menurutnya masa depan terbaik hanya dapat diciptakan atas dasar hubungan berdasarkan kepentingan bersama, saling menghormati dan toleransi beragama.
Sejak menjabat pada Januari 2017, Pemerintahan AS saat ini telah mengambil berbagai langkah untuk mendukung Israel dan pemerintahnya di bawah Benjamin Netanyahu. Khususnya mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel yang melanggar semua resolusi internasional yang relevan.
Trump telah berulang kali mengatakan bahwa ia berupaya menciptakan aliansi regional sekutu-sekutu AS di kawasan itu untuk menyatukan upaya-upaya untuk menghadapi "ancaman Iran".
Di samping itu juga terdapat tanda-tanda pemulihan hubungan antara Israel dan negara-negara Teluk, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain, meski mereka tidak mengumumkan hubungan tersebut secara resmi.
(T.HN/S: Arabic.RT)