Islamabad, SPNA - Jumlah korban tewas akibat gempa di Pakistan pada Rabu (25/09/2019) bertambah menjadi 37 orang. Pemerintah menyebutkan tim penyelamat masih terus bekerja untuk mengevakuasi warga.
Gempa tersebut ikut menghancurkan rumah, toko-toko dan menyebabkan sejumlah ruas jalan retak di wilayah Jhelum dan Mirpur di utara, serta wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan.
Mohammad Tayyeb, kepala pemerintahan lokal Mirpur, mengatakan bahwa jumlah korban tewas mencapai 37 orang, termasuk wanita dan anak-anak.
"Situasi perlahan kembali normal," kata Sardar Gulvaraz Khan, wakil inspektur jenderal polisi.
Khan mengatakan sebagian besar kerusakan terjadi di desa-desa yang rumahnya sudah tua.
Di sebuah kota di distrik Mirpur, lebih dari 200 orang berkumpul menghadiri pemakaman seorang anak berusia 18 bulan yang terbunuh dalam gempa tersebut.
Otoritas Manajemen Bencana Nasional mengatakan hampir semua yang tewas berasal dari Kashmir yang dikuasai Pakistan. Sedangkan korban yang luka-luka dan cedera mencapai 450 orang.
Menurut laporan French Press Agency, Pakistan merupakan negara yang rawan terkena bencana gempa. Karena berada di perbatasan antara lempeng tektonik India dan Eurasia.
Lebih dari 73.000 orang tewas dan sekitar 3,5 juta lainnya kehilangan tempat pasca gempa berkekuatan 7,6 pada 8 Oktober 2005. Pusat gempa ketika itu berada di perbatasan Kashmir dan negara tetangga Khyber Pakhtunkhwa.
Guncangan akibat gempa kemarin ikut dirasakan warga dua kota terbesar Pakistan, Lahore dan Islamabad. Gempa itu juga terasa di New Delhi.
Menurut kantor berita India, Trust of India, penduduk di sejumlah daerah di India, terutama di Rajasthan, Punjab dan Haryana, panik lari meninggalkan rumah atau kantor tempat mereka bekerja, saat gempa berlangsung.
(T.HN/S: Aawsat)