PM Malaysia: Israel adalah Biang Terorisme Modern

Mahathir Mohamad menegaskan, "Israel yang lahir dengan merebut tanah Palestina dan mengusir 90 persen populasi Arab di kawasan itu adalah akar penyebab terorisme.”

BY Edited Mon,30 Sep 2019,02:03 PM

New York, SPNA - "Israel yang lahir dengan merebut tanah Palestina dan mengusir 90 persen populasi Arab di kawasan itu adalah akar penyebab terorisme," Hal ini diungkapkan oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dalam pidatonya di PBB.

Malay Mail mewartakan, PM Malaysia menyatakan bahwa sejak terbentuknya Israel “... perang telah terjadi di banyak negara, banyak yang terkait dengan pembentukan Israel. Dan sekarang kita memiliki (masalah) terorisme yang tidak ada sebelumnya, atau setidaknya tidak ada pada skala sekarang."

Berkomentar di Debat Umum Majelis Umum PBB ke-74 di New York, ia menambahkan, “Tindakan militer terhadap tindakan terorisme tidak akan berhasil. Kita perlu mengidentifikasi penyebabnya dan menghapusnya. Tetapi kekuatan besar menolak untuk berurusan dengan akar permasalahan itu."

Perdana menteri menambahkan bahwa Malaysia menerima negara Israel "sebagai fait accompli." Ia menambahkan, "Malaysia tidak dapat menerima penyitaan terang-terangan atas tanah Palestina oleh Israel untuk permukiman mereka dan juga pendudukan Yerusalem oleh Israel. Palestina bahkan tidak bisa memasuki permukiman yang dibangun di tanah mereka."

Ia melanjutkan, "Akibat lahirnya Israel, sekarang muncul permusuhan terhadap Muslim dan Islam. Muslim dituduh teroris bahkan jika mereka tidak melakukan apa pun. Negara-negara Muslim telah mengalami destabilisasi melalui kampanye untuk demokrasi dan perubahan rezim. Muslim di mana-mana telah ditindas, diusir dari negara mereka dan ditolak suakanya."

“Ribuan orang mati di laut dan di musim dingin yang parah. Orang tidak dapat menyangkal bahwa di masa lalu tidak ada migrasi besar-besaran. Sekarang perang dan ketidakstabilan akibat perubahan rezim telah memaksa mereka untuk melarikan diri dari negara mereka, ”tambahnya.

Mahathir juga mengatakan bahwa penerapan aturan hukum telah selektif.

Ia menuturkan, “Kawan dapat melanggar hukum apa pun dan bebas dari hukuman. Dengan demikian, Israel dapat melanggar semua hukum dan norma internasional dan itu akan terus didukung dan dipertahankan. Negara-negara yang tidak ramah tidak bisa berbuat apa-apa dengan benar. Tidak ada keadilan di dunia."

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply