New York, SPNA - Palestina tetap menjadi topik prioritas negara-negara Afrika dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-74, yang digelar pekan lalu. Setidaknya lebih dari selusin pemimpin dari benua itu menekankan agar Israel segera mengakhiri pendudukannya di Palestina. Mereka juga menegaskan kembali, hak rakyat Palestina atas kebebasan dan menentukan nasib sendiri.
Senegal, Namibia, Nigeria, Afrika Selatan, Lesotho, Mozambik, Mauritius, Burkina Faso, Mali, Mauritania, Angola, Chad, Djibouti, Gambia, Sao Tome dan Principe semuanya menyebutkan perlunya pembentukan negara Palestina untuk memastikan keadilan, perdamaian jangka panjang untuk Palestina dan Israel.
Para pemimpin negara-negara tersebut menekankan agar Israel segera menghentikan pembangunan permukiman ilegal di Wilayah Pendudukan Palestina (OPT). Tidak lupa mereka mengingatkan masyarakat internasional untuk meningkatkan upaya untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran hukum internasional.
Presiden Senegal, Macky Sall, menggarisbawahi bahwa adalah "hak rakyat Palestina untuk negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya."
"Komunitas internasional telah berbicara tentang Resolusi 242 (yang menyerukan Israel untuk menarik diri dari Tepi Barat yang diduduki, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur) sejak 1967," kata pemimpin Nigeria, Muhammadu Buhari.
Mewakili Cyril Ramaphosa, Menteri Hubungan Internasional Afrika Selatan, Naledi Pandor mengatakan: "Kami merasa malu bahwa selama lebih dari 70 tahun rakyat Palestina telah hidup di bawah pendudukan ..."
“Apa yang disebutkan dalam pidato para pemimpin Afrika mencerminkan posisi yang konsisten dari negara-negara Afrika dalam menegakkan hak rakyat Palestina untuk kebebasan dan kemerdekaan. Palestina mempercayai Afrika dan para pemimpinnya serta dukungan rakyatnya. Kami menganggap Afrika sebagai pendukung perdamaian mendasar terutama di Timur Tengah,” kata duta besar Palestina untuk Afrika Selatan, Hashem Dajani.
"Solidaritas Afrika adalah pilar utama dalam perjuangan Palestina," kata Mousa Abu Marzouq, anggota biro politik gerakan Hamas.
Terlepas dari upaya diplomatik dan ekonomi Israel yang intensif di negara-negara Afrika dalam beberapa tahun terakhir, para pemimpin Afrika tetap secara konsisten mendukung hak-hak Palestina di forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Afrika. Mereka juga mengecam pembangunan permukiman ilegal Israel, pengepungannya terhadap Jalur Gaza dan aneksasi unilateral Yerusalem.
(T.RA/S: Palinfo)
