Jalur Gaza, SPNA - Departemen Aksi Wanita dari Gerakan Kebebasan Palestina menggelar aksi solidaritas terhadap Masjid Al-Aqsa kota suci Al-Quds yang menghadapai politik yahudisasi dari pemerintah Israel.
Aksi yang digelar hari Minggu (21/10/2019) dihadiri sejumlah gerakan perempuan serta perwakilan dari beberapa faksi Palestina, di depan gedung Dewan Legislatif Palestina, Jalur Gaza Barat.
“Kami siap untuk berjuang demi A-Aqsa. Kami siap memberikan hidup kami untuk Al-Aqsa,’’ seru Nisreen Radi, juru bicara Departemen Aksi Perempuan dari Gerakan Kebebasan Palestina.
Dia juga menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak terima dengan pelanggaran hukum yang dilakukan pemerintah Zionis terhadap Al-Aqsa.
“Pemerintah zionis melindungi ribuan warga Yahudi yang menyerbu Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan ritual talmud. Al-Aqsa dan situs suci Islam adalah garis merah yang tidak boleh disentuh oleh siapapun.”
Sementara itu, Dr. Susan al-Nawajha menyampaikan pesan kepada warga A-Quds bahwa mereka tidak sendirian. “Kami sebagai umat Islam di Gaza, seluruh bangsa Arab dan umat Islam senantiasa mendukung Al-Quds. Kemenangan akan datang menyambut orang-orang beriman.
Puluhan warga Yahudi kembali merangsek masuk ke Masjid Al-Aqsa, Minggu pagi (20/102/2019), dengan perlindungan ketat dari pasukan Israel yang bersenjata lengkap.
Dilansir Palinfo bahwa menurut keterangan saksi sekitar 400 pemukim Israel memasuki Al-qsa secara berkelompok dari gerbang Maroko.
Sebelumnya, organisasi Yahudi ekstremis “Haikal Sulaiman” menyerukan warga Palestina untuk melakukan penyerbuan besar-besaran ke Masjid Al-Aqsa, hari ini untuk merayakan hari besar Sukkot.
Berdasarkan keterangan Departemen Wakaf Islam di Al-Quds, jumlah warga Yahudi yang mengadakan ritual Talmud di Al-Aqsa dari hari pertama perayaan Sukot sampai Kamis lalu mencapai 2700 orang.
Sementara itu, ribuan penduduk Yahudi lainnya juga berbondong-bondong melakukan ritual di Tembok Ratapan yang berdampingan dengan Masjid Al-Aqsa dalam perayaan tersebut.
(T.RS)
Nuruddin El-Harazin