Al-Quds, SPNA - Basri Saleh mengatakan bahwa 100.000 siswa Palestina di kota suci Al-Quds dan sekitarnya terancam tak lagi dapat melanjutkan pendidikan sesuai dengan kurikulum Palestina. Hal ini karena pemerintah zionis terus berupaya mengubah kurikulum Palestina sesuai kiblat Israel.
Wakil Menteri Pendidikan Palestina tersebut menyampaikan hal ini dalam pidatonya dalam Sidang Majelis Urusan Pendidikan ke 29 untuk generasi muda Palestina, Minggu (20/10/2019) di Kairo.
“Sampai saat ini Israel terus menargetkan sekolah dan guru, mereka ditangkap bahkan dibunuh tidak hanya di Tepi Barat, namun juga di Al-Quds dan Jalur Gaza serta seluruh wilayah Palestina.”
“Terkhusus Gaza, Pemerintah Palestina menempatkan Gaza di tangga prioritas dalam bidang pendidikan.”
Pendidikan di Palestina menjadi salah satu tujuan paling penting dalam perjuangan kemerdekaan. Terlepas dari pelanggaran dan hambatan yang dilakukan oleh Israel, pendidikan akan tetap menjadi prioritas Palestina.
Saleh menyerukan Liga Arab agar membantu pendanaan demi keberlangsungan pendidikan Palestina serta mengantisipasi campur tangan Israel terhadap kurikulum Palestina di Al-Quds.
“Israel masuk ke seluruh lini untuk menjajah Palestina, termasuk di bidang pendidikan dengan provokasi bahwa kurikulum Palestina mendorong ekstremisme atau tidak mendidik. Padahal tujuan mereka adalah menguburkan semangat nasionalisme Palestina dari generasi muda.”
Dia berharap sidang tersebut dapat mengeluarkan beberapa solusi demi mendukung UNRWA dan solusi mempertahankan kurikulum dan layanan pendidikan Palestina.
(T.RS/S:Shehabnews)