Erdogan Larang Pabrik Rokok Elektrik Beroperasi di Turki

Demi alasan keamanan, Erdogan tolak beredarnya rokok elektrik di Turki. Selain Turki, beberapa negara lainnya juga telah mengambil langkah serupa.

BY Edited Wed,23 Oct 2019,01:57 PM

Istanbul, SPNA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Minggu (20/10/2019), mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengizinkan pabrik rokok elektrik beroperasi di negaranya. Ia malah mengajak warga untuk mengkonsumsi teh asli buatan Turki yang baik untuk kesehatan.

Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah acara kampanye melawan rokok di Istanbul. Ia mengaku menerima permohonan izin dari salah satu perusahaan rokok elektrik. Namun ia menolaknya karena hanya akan merugikan masyarakat.

“Kita tidak akan memberikan mereka izin, dan tidak akan pernah. Mereka berusaha menambah kekayaan dengan meracuni warga,” tegasnya.

Sebuah laporan yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia menjelaskan bahwa 27 persen warga Turki tahun 2016, dengan umur di atas 15 tahun, merupakan pengisap rokok. Jumlah tersebut turun 31 persen dari tahun 2010.

Meski undang-undang Turki tidak melarang rokok dan mengonsumsinya, namun otoritas saat ini memberikan pengecualian untuk rokok elektrik.

Namun demikian, warga Turki masih tetap bisa mendapatkan rokok elektrik tersebut dengan pemesanan online.

Presiden yang dikenal sangat membenci minuman keras dan rokok itu, pada tahun 2013 juga pernah melarang pemasangan iklan minuman keras, baik di baliho tepi jalan atau di televisi.

Pada hari Minggu, ia mengatakan, “Mari kita membuang rokok dan menggantinya dengan teh Rize.” Ini adalah asli warga lokal Turki yang diproduksi di daerah Laut Hitam.

Walaupun secara umum rokok elektrik dipandang lebih aman dari rokok tembakau, namun belum ada peraturan penggunaan pasti dari produsen. Oleh sebab itu beberapa negara mengambil kebijakan untuk melarang peredarannya di pasar. Di antaranya Autralia, Brazil, India dan Jepang.

(T.HN/S: Alaraby)

leave a reply
Posting terakhir