Pemerintah Israel Pelajari Hukuman untuk Otoritas Palestina akibat Larangan Impor Daging

Kerugian besar harus diterima peternak lembu Israel sejak pasar Palestina menolak daging impor dari negara Yahudi tersebut. Pemerintah Zionis saat ini berusaha mencari solusi untuk menekan otoritas Palestina agar menarik kembali keputusannya.

BY Edited Sat,26 Oct 2019,01:14 PM

Bethlehem, SPNA – Jurnalis sekaligus pengamat Israel untuk urusan Palestina, Gal Berger, mengatakan pemerintah Israel sedang mempelajari beberapa kemungkinan hukuman yang akan diberikan untuk otoritas Palestina. Hal tersebut merupakan balasan terhadap larangan impor daging Israel ke pasar Palestina.

Seperti dilansir dari KAN, sejumlah kebijakan akan segera diterapkan untuk menekan pemerintah Palestina agar membatalkan larangan impor daging Israel.

Disebutkan bahwa Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, mengatakan, “Kita komitmen untuk terus melepas diri sedikit demi sedikit dari ketergantungan kepada pemerintah kolonial Israel.”

Ia menjelaskan, dalam kondisi terputusnya jalur politik yang dapat ditempuh untuk membebaskan diri dari penjajahan Israel, pemerintah terus berusaha memperkuat ekonomi lokal agar dapat berdiri di atas kaki sendiri.

Keputusan boikot daging Israel pertama kali dikeluarkan pemerintah Palestina September lalu.

Kepala ikatan pengusaha ternak lembu di Israel mengatakan bahwa peternakan mereka di ambang kebangkrutan. Para peternak disebutkan telah menginvestasikan dana puluhan juta shekal (1 Shekal = 4 ribu rupiah). Keputusan Pemerintah Palestina akan menyebabkan kerugian besar.

Sedangkan di pasar Israel, para pengusaha kecil kalah bersaing dengan perusahaan besar yang memonopoli seluruh pasar daging. Palestina merupakan target perusahaan kecil Israel untuk meraup keuntungan.

Seorang wartawan Yahudi, Mardecai Goladman, membeberkan, setiap tahun puluhan peternak Israel mengekspor 700 juta shekel daging untuk pasar Palestina.

Menurut pihak Israel, keputusan Pemerintah Palestina tersebut dipengaruhi oleh rayuan salah satu perusahaan besar ternak Palestina di Tepi Barat. Dengan tujuan agar pasar Palestina sepi dari saingan pengusaha Israel.

Minggu lalu, sejumlah pengusaha ternak Israel dilaporkan melakukan unjuk rasa meminta pemerintah Yahudi menekan otoritas Palestina agar mengubah kebijakannya.

(T.HN/S: Maannews)

leave a reply
Posting terakhir