Istanbul, SPNA - Kakak perempuan dari pemimpin Negara Islam (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi ditangkap pasukan Turki di perbatasan Suriah Senin (04/11/2019).
Hal ini diungkap oleh Direktur Departemen Komunikasi Turki, Fahrettin Altin. “Penangkapan saudari Baghdadi adalah bukti keberhasilan militer Turki dalam perang melawan terorisme, ‘’ tulisnya melaui Twitter.
Dilansir Fox News, Rasmiya Awad, 65 tahun diduga berafiliasi dengan kelompok ekstremis tersebut, kata seorang pejabat tinggi Turki tanpa menjelaskan lebih lanjut,
Awad tertangkap dalam Senin malam bersama suami, menantu perempuan, dan lima anaknya di sebuah kontainer yang dijadikan rumah bersama keluarganya dekat Azaz, di Provinsi Aleppo.
Lokasi tersebut berada dalam pengawasan Turki yang melakukan agresi untuk mengusir gerilyawan ISIS dan pejuang Kurdi.
Akhir Oktober 2019 lalu, Abu Bakar Al Baghdadi, dilaporkan tewas tewas dalam serangan oleh pasukan AS di provinsi Idlib, Suriah.
Presiden AS Donald Trump Minggu, (27/10/2019) mengkonfirmasi bahwa pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi terbunuh dalam operasi tersebut.
Menurut Trump, Baghdadi melakukan aksi bunuh diri bersama 3 anaknya dengan sabuk peledak saat mencoba melarikan diri dari militer AS melalui sebuah terowongan di bawah tempat persembunyiannya.
Operasi tersebut menjadi operasi militer paling penting menargetkan pemimpin kelompok jihadis sejak eksekusi pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden di Pakistan.
Abu Bakar al-Baghdadi bernama asli Awad al-Badri, lahir pada tahun 1971 dari keluarga miskin di kota Samarra di utara.
Dia menyukai sepakbola dan bermimpi menjadi pengacara, namun nilai ujian tidak memungkinkannya untuk masuk sekolah hukum.
Dia juga berambisi untuk bergabung dengan militer, namun terhalangi karena masalah penglihatan. Baghdadi akhirnya mengikuti studi agama Islam di Baghdad sebelum menjadi seorang imam di ibukota di masa Saddam Hussein.
Dalam invasi AS ke Irak pada tahun 2003, Baghdadi membentuk kelompok jihad sebelum ditangkap dan ditahan di Penjara Bucca.
Baghdadi lalu dibebaskan dari penjara dan bergabung dengan jihadis Sunni di bawah bendera Al-Qaeda serta menjadi komando selama bertahun-tahun, AFP melaporkan.
(T.RS/S:Maannews)