Tepi Barat, SPNA – Militer Israel, Minggu (10/11/2019), menghalangi para petani dari desa Sebastia, Neblus, untuk mendatangi kebun zaitun mereka yang sedang memasuki musim panen. Padahal kebun tersebut berada di luar permukiman illegal Yahudi, Sahfi Shamron.
Kepala Desa, Muhammad Azim, kepada media melaporkan bahwa petani dipaksa meninggalkan perkebunan mereka oleh militer Israel. Mereka diminta untuk melaporkan diri kepada pihak keamanan saat akan memanen zaitun.
Para petani, sesuai laporan kepala desa, juga banyak mendapati bangkai babi yang dibuang ke perkebunan warga Palestina.
Pekan lalu, seorang petani Palestina, terkejut saat mendapati ratusan pohon zaitun miliknya, di desa Al-Luban Asy-Syarqiyah, telah dicuri dan dipanen diam-diam oleh pemukim Yahudi Israel.
Dikutip dari pernyataan Ketua Dewan wilayah Al-Lubban Asy-Syarqiyah, Samir Uwais, ia mengatakan bahwa seorang warganya, Taisir An-Nubani, memiliki sepetak kebun yang berisi ratusan pohon zaitun yang siap dipanen. Kebun tersebut terletak di desa Wadi Ali, tepatnya di dalam salah satu permukiman Yahudi ilegal Israel.
Keberadaan warga Yahudi Israel di Tepi Barat bagaikan benalu bagi warga Palestina. Pencurian hasil lahan pertanian milik warga Palestina sudah menjadi rutinitas ‘para pengungsi’ Yahudi tersebut.
Bejatnya, hal tersebut berlangsung di bawah penjagaan dari militer Israel.
(T.HN/S: Palinfo)