Militer Israel Cegah Petani Tepi Barat Panen Zaitun

Militer Israel dilaporkan menghalangi para petani Palestina yang ingin memanen buah zaitun. Israel meminta warga agar melaporkan diri sebelum beraktivitas di perkebunan mereka.

BY Edited Mon,11 Nov 2019,10:08 AM

Tepi Barat, SPNA – Militer Israel, Minggu (10/11/2019), menghalangi para petani dari desa Sebastia, Neblus, untuk mendatangi kebun zaitun mereka yang sedang memasuki musim panen. Padahal kebun tersebut berada di luar permukiman illegal Yahudi, Sahfi Shamron.

Kepala Desa, Muhammad Azim, kepada media melaporkan bahwa petani dipaksa meninggalkan perkebunan mereka oleh militer Israel. Mereka diminta untuk melaporkan diri kepada pihak keamanan saat akan memanen zaitun.

Para petani, sesuai laporan kepala desa, juga banyak mendapati bangkai babi yang dibuang ke perkebunan warga Palestina.

Pekan lalu, seorang petani Palestina, terkejut saat mendapati ratusan pohon zaitun miliknya, di desa Al-Luban Asy-Syarqiyah, telah dicuri dan dipanen diam-diam oleh pemukim Yahudi Israel.

Dikutip dari pernyataan Ketua Dewan wilayah Al-Lubban Asy-Syarqiyah, Samir Uwais, ia mengatakan bahwa seorang warganya, Taisir An-Nubani, memiliki sepetak kebun yang berisi ratusan pohon zaitun yang siap dipanen. Kebun tersebut terletak di desa Wadi Ali, tepatnya di dalam salah satu permukiman Yahudi ilegal Israel.

Keberadaan warga Yahudi Israel di Tepi Barat bagaikan benalu bagi warga Palestina. Pencurian hasil lahan pertanian milik warga Palestina sudah menjadi rutinitas ‘para pengungsi’ Yahudi tersebut.

Bejatnya, hal tersebut berlangsung di bawah penjagaan dari militer Israel. 

(T.HN/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Pasukan Israel cegah petani Tepi Barat panen zaitun

Betlehem, SPNA - Pasukan Israel, Ahad (29/10/2017), dilaporkan mencegah petani Palestina di distrik Ramallah, Tepi Barat, menuju tanah mereka untuk memanen buah zaitun, kantor berita Ototritas Palestina, Wafa, melaporkan.

Panen zaitun lebih awal, petani di  Tepi Barat alami kerugian

Panen zaitun lebih awal, petani di Tepi Barat alami kerugian

Para petani di berbagai desa dan kota di Tepi Barat, termasuk Salfit Barat, mengeluhkan rendahnya produksi minyak zaitun yang mereka hasilkan. Persentase minyak zaitun hanya meningkat 10% dari perkiraan yang mencapai 25%, sehingga para petani bisa meningkatkan pendapatan pada musim zaitun kali ini.