Jalur Gaza, SPNA - 6 warga Palestina gugur dan 12 lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel menargetkan sebuah rumah di Deir Balah, Jalur Gaza, Kamis dini hari (14/11/2019).
Sampai saat ini total korban yang gugur sejak agresi Israel yang dimulai sejak Selasa lalu, mencapai 32 korban jiwa dan 90 korban luka-luka.
Kementerian Kesehatan Gaza menyampaikan bahwa korban telah dilarikan ke rumah sakit, dimana 2 warga yang meninggal adalah seorang wanita dan seorang anak dibawah umur.
Serangan udara terhadap Gaza semakin masif Kamis dini hari jelang gencatan senjata antara Gaza dan Israel, namun IDF masih menargetkan sejumlah lokasi gerakan perlawanan dan rumah warga di berbagai wilayah.
Pasukan pendudukan Israel (IDF) melancarkan serangan ganda di Damaskus dan Jalur Gaza untuk membunuh anggota dan pemimpin gerakan Jihad Islam.
Di Jalur Gaza, Pemimpin Saraya Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, Baha Abu Atha’ dilaporkan gugur bersama istri dalam serangan udara yang dilancarkan IDF Selasa dini hari. Israel lalu melanjutkan agresi. Tank dan pesawat tempur dikerahkan untuk menyerang sejumlah wilayah di Gaza.
Sementara itu di Damaskus, Israel juga melakukan operasi lainnya menargetkan anggota Biro Politik Jihad Islam.
Ini adalah operasi pertama menargetkan pemimpin gerakan pejuang Palestina, yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Zionis sejak perang 2014.
Melihat pembunuhan tersebut, Jihad Islam tidak tinggal diam dan melancarkan serangan balasan secara masif terhadap Israel. Pejuang Palestina dilaporkan menghujani permukiman Israel di selatan Gaza dengan puluhan roket hingga akhirnya Israel menyampaikan keinginan gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir.
Sementara itu, Sekjen Jihad Islami, Ziad Nakhala, mengatakan bahwa Israel ingin melakukan gencatan senjata dan pihaknya telah menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah menghentikan pembunuhan terhadap pemimpin gerakan pejuang, serta berhenti menembak demonstran aksi Great March of Return,’’ seperti dikutip Maannews.
Sementara itu seorang petinggi Jihad Islam yang tidak disebutkan namanya menjelaskan bahwa keputusan gencatan senjata yang dimediasi Mesir tersebut diambil berdasarkan kesepakatan pejuang-pejuang Palestina di Gaza.
Sumber diplomatik senior Palestina, mengungkapkan bahwa sejak Rabu malam Mesir sudah melakukan upaya intensif untuk mewujudkan gencatan senjata serta mengembalikan situasi agar kembali normal.
(T.RS/S:RtArabic)