Pernyataan Kontroversi AS “Permukiman Israel Halal”, Dikecam Keras Oleh Eropa

Lima negara Eropa melayangkan kritikan terhadap keputusan AS  yang menghalalkan permukiman ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki.

BY Edited Thu,21 Nov 2019,02:42 PM

New York, SPNA - Lima negara Eropa melayangkan kritikan terhadap keputusan AS  yang menghalalkan permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki.

Prancis, Jerman, Inggris, Belgia dan Polandia dalam pernyataan bersama menegaskan bahwa permukiman Israel di wilayah Palestina adalah haram. Sikap ini  sudah jelas dan tidak akan berubah, Rt Arabic melaporkan (21/11/2019)

“Semua program pendudukan Israel di wilayah Palestina haram berdasarkan hukum internasional. Langkah Israel juga berpotensi dapat merusak solusi perdamaian.”

Lima negara anggota DK PBB tersebut juga menyerukan Israel untuk menghentikan semua aktivitas di wilayah Palestina.

Di saat yang sama 14 negara anggota Dewan Keamanan PBB menolak deklarasi AS terkait legitimasi hunian di wilayah Palestina yang diduduki.

Sebelumnya Mike Pompeo menyatakan Senin lalu bahwa permukiman Israel halal dan tidak melanggar hukum internasional. Hal disampaikan Menlu AS tersebut meskipun Dewan Keamanan PBB sudah menetapkan permukiman Israel adalah proyek ilegal.

Lebih dari 600.000 warga Israel tinggal di Al-Quds dan Tepi Barat berdampingan dengan lebih dari 3 juta warga Palestina.

Sampai saat ini isu pembangunan hunian Israel menjadi salah satu isu  paling kontroversial dalam konflik Israel-Palestina.

Liga Arab baru-baru ini menyatakan akan mengadakan pertemuan darurat tingkat menteri luar negeri Senin mendatang di Kairo untuk membahas keputusan AS.

(T.RS/S:Rtarabic)

leave a reply
Posting terakhir

Abu Dhabi Mengarahkan Semua Hotelnya Menyediakan Makanan Halal Yahudi

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi mengirimkan surat edaran kepada manajer semua hotel di ibukota UEA tersebut, berisikan: “Berdasarkan komitmen kementerian untuk memastikan tersedianya makanan tertentu untuk semua pengunjung dan turis di Emirat Abu Dhabi, semua perusahaan hotel diminta untuk memasukkan pilihan makanan halal yahudi dalam menu layanan kamar dan semua gerai makanan dan minuman di tempat mereka."