Siswa sekolah negeri Tunisia adakan upacara solidaritas untuk Palestina

Kecaman terhadap gempuran Israel ke Gaza pekan lalu kembali datang dari siswa sekolah negeri Tunisia. Seluruh sekolah negeri di Tunisia serentak mengadakan upacara solidaritas untuk Palestina.

BY Edited Sat,23 Nov 2019,09:39 AM

Tunis, SPNA – Seluruh sekolah negeri Tunisia, Jumat (22/11/2019), serentak mengadakan upacara solidaritas untuk Palestina. Bertujuan mengecam serangan Israel ke Gaza berikut keputusan Amerika yang melegalkan permukiman Yahudi di Tepi Barat.

Turut hadir dalam upacara Menteri Pendidikan Tunisia, Hatim bin Salim, serta beberapa pejabat negara lainnya. Upacara tersebut terdiri dari prosesi pengibaran bendera Palestina dan hening cipta untuk para korban yang meninggal dunia.

Hatim mengatakan seluruh warga Tunisia akan terus mendukung perjuangan Palestina. Serta mengajak kekuatan internasional untuk turun tangan menekan Israel agar menghentikan kejahatannya terhadap warga Palestina.

Selasa pagi (12/11/2019) pekan lalu Israel kembali melakukan pengkhianatan terhadap perjanjian damai dengan merudal rumah salah satu pemimpin Jihad Islami, Baha Abu Al-Atha. Pasca serangan, pejuang Palestina lantas membalasnya dengan melepaskan ratusan roket ke permukiman Yahudi Israel.

Jual beli serangan yang bertahan hinggal Kamis dini hari (14/11) menyebabkan 35 warga Palestina meninggal dunia. Enam di antaranya anak-anak dan tiga orang perempuan, seperti dikutip dari situs Sputniknews.

Beberapa hari pasca gempuran Israel, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, Senin (18/11/2019), malah mengumumkan bahwa Washington tidak lagi menganggap ilegal permukiman Yahudi yang dibangun di Tepi Barat.

Dikutip dari Associated Press, Amerika berniat menolak deklarasi 1978 yang menganggap pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat bertentangan dengan UU internasional.

Dalam penjelasannya, Pompeo mengatakan bahwa Presiden Donald Trump tidak ingin mengikuti kebijakan Presiden Amerika sebelumnya Barack Obama.

Keputusan Amerika mendapatkan sambutan hangat dari otoritas Israel. Netanyahu bahkan bersyukur Amerika telah membenarkan ‘kesalahan fatal’ para ahli sejarah terhadap Israel.

Langkah terbaru Amerika ini merupakan tanggapan terhadap keputusan Mahkamah Agung Uni Eropa yang memberi penanda pada setiap barang impor dari Israel. Khususnya produk yang diolah di permukiman ilegal.

(T.HN/S: Palsawa)

leave a reply
Posting terakhir