75 persen warga Gaza bergantung hidup pada bantuan luar negeri

Sebagian besar warga Palestina Gaza menggatungkan hidupnya pada bantuan luar negeri. Tersendatnya aliran bantuan kemanusian berarti petaka bagi satu setengah juta warga.

BY Edited Sat,23 Nov 2019,09:42 AM

Gaza, SPNA – Jamal Al-Khudhari, salah satu anggota legislatif Palestina sekaligus Ketua Komite Anti-Blokade Israel, mengatakan satu setengah juta (75%) warga Gaza bergantung hidup pada bantuan luar negeri. Hal itu disebabkan oleh blokade Israel yang telah berlangsung selama tiga belas tahun.

Dalam sebuah pernyataan pers, Al-Khudhari mengatakan, “Ini merupakan angka kemiskinan yang sangat mengerikan.”

Satu juta seratus ribu warga Gaza adalah mereka yang terdaftar pada badan peduli pengungsi Palestina milik PBB, UNRWA. Sedangkan empat ratus ribu lainnya ditanggung oleh beberapa badan kemanusian yang berasal dari negara Arab atau negara internasional lainnya.

Al-Khudhari mengatakan, bantuan yang diterima warga tersebut tidaklah cukup. Namun mereka tidak punya pilihan lain.

Satu-satunya solusi untuk keluar dari krisis ekonomi ini adalah dengan menekan Israel agar menghentikan blokadenya. Dengan demikian, pemerintah Palestina dan para pengusaha dapat mendatangkan barang impor untuk menghidupkan kembali rumah usaha. Serta dapat mengirimkan bahan hasil pertanian Gaza ke luar wilayah.

Al-Khudhari berharap adanya solusi alternatif untuk menyelamatkan warga dari lubang krisis ekonomi. Menurutnya kondisi ekonomi warga yang bergerak turun tersebut cukup mengkhawatirkan.

Keputusan Amerika menghentikan suntikan dana UNRWA merupakan awal dari petaka yang ada. Dengannya UNRWA tidak lagi sanggup membiayai jutaan warga Palestina yang berstatus pengungsi.

(T.HN/S: Palsawa)

leave a reply
Posting terakhir