Qatar kembali kucurkan dana bantuan tunai untuk warga miskin Gaza

Komite Qatar untuk rekonstruksi Palestina mengumumkan akan kembali menyalurkan bantuan tunai untuk tujuh puluh ribu warga Gaza.

BY Edited Wed,27 Nov 2019,09:53 AM

Gaza, SPNA – Ketua Komite Rekonstruksi Qatar untuk Gaza, Muhammad Imadi, Senin (25/11/2019), mengumumkan bahwa bantuan tunai untuk para fakir miskin Gaza akan kembali disalurkan langsung pada ini, Rabu (27/11/2019).

Dalam sebuah pernyataan tertulisnya, Senin dua hari lalu, ia menyebutkan bahwa seperti biasa pembagian bantuan tunai tersebut akan berlangsung melalui sejumlah cabang kantor pos yang ada di Gaza.

Pada periode ini, dana tersebut akan disalurkan untuk 70 ribu keluarga miskin Gaza, masing-masing akan mendapatkan 100 dolar Amerika. Pemilihan calon penerima telah dilakukan sebelumnya sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

Untuk menghindari antrian panjang dan desak-desakan, pembagian bantuan tunai itu akan dilakukan selama beberapa hari.

Wakil Komite Bantuan Qatar tersebut, Khalid Al-Hardan, bahkan telah tiba di Gaza sejak Minggu sore. Bantuan ini bertujuan untuk mengurangi beban hidup warga Gaza yang terbelenggu blokade Israel sejak 13 tahun lalu.

Jamal Al-Khudhari, salah satu anggota legislatif Palestina sekaligus Ketua Komite Anti-Blokade Israel, beberapa hari lalu mengatakan satu setengah juta (75%) warga Gaza bergantung hidup pada bantuan luar negeri. Hal itu disebabkan oleh blokade Israel yang telah berlangsung selama tiga belas tahun.

Dalam sebuah pernyataan pers, Al-Khudhari mengatakan, “Ini merupakan angka kemiskinan yang sangat mengerikan.”

Satu juta seratus ribu warga Gaza adalah mereka yang terdaftar pada badan peduli pengungsi Palestina milik PBB, UNRWA. Sedangkan empat ratus ribu lainnya ditanggung oleh beberapa badan kemanusian yang berasal dari negara Arab atau negara internasional lainnya.

Al-Khudhari mengatakan, bantuan yang diterima warga tersebut tidaklah cukup. Namun mereka tidak punya pilihan lain.

Satu-satunya solusi untuk keluar dari krisis ekonomi ini adalah dengan menekan Israel agar menghentikan blokadenya. Dengan demikian, pemerintah Palestina dan para pengusaha dapat mendatangkan barang impor untuk menghidupkan kembali rumah usaha. Serta dapat mengirimkan bahan hasil pertanian Gaza ke luar wilayah.

Al-Khudhari berharap adanya solusi alternatif untuk menyelamatkan warga dari lubang krisis ekonomi. Menurutnya kondisi ekonomi warga yang bergerak turun tersebut cukup mengkhawatirkan.

(T.HN/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir