Rakyat Gaza Gelar Aksi Protes Menolak Dukungan AS terhadap Hunian Ilegal Israel di Palestina

Dr. Ismail Ridwan, pemimpin gerakan Hamas mengatakan bahwa rakyat Palestina tidak menerima pernyataan Mike Pompeo. “Hari ini adalah hari kemarahan bagi rakyat Palestina terhadap pemerintah AS yang telah berubah menjadi pendukung setia Israel dengan mengorbankan hak-hak Palestina.”

BY Edited Wed,27 Nov 2019,01:52 PM

Jalur Gaza, SPNA - Komite tindak lanjut Gerakan Nasional dan Islam menggelar demonstrasi menolak pernyataan Menteri Luar Negeri AS yang menetapkan bahwa permukiman Israel tidak lagi bertentangan dengan hukum internasional.

Dr. Ismail Ridwan, pemimpin gerakan Hamas mengatakan bahwa rakyat Palestina tidak menerima pernyataan Mike Pompeo. “Hari ini adalah hari kemarahan bagi rakyat Palestina terhadap pemerintah AS yang telah berubah menjadi pendukung setia Israel dengan mengorbankan hak-hak Palestina.”

Dr. Ridwan menekankan bahwa sikap AS bertentangan dengan ketetapan hukum internasional dan HAM. “Amerika dengan pernyataan Pompeo ini berubah menjadi pihak yang memusuhi Palestina.”

Ridwan juga menyerukan faksi-faksi Palestina untuk turun ke jalan dan menggelar demonstrasi menentang kebijakan AS.

Sebelumnya, Mike Pompeo menyatakan Minggu lalu bahwa permukiman Israel tidak melanggar hukum internasional. Hal disampaikan Menlu AS tersebut meskipun Dewan Keamanan PBB sudah menetapkan permukiman Israel ilegal.

Pernyataan Pompe ditentang anggota Kongres AS melalui petisi tertanggal 21 November 2019. Sebanyak  106 anggota Kongres dari Partai Demokrat menyatakan protes keras terhadap keputusan Kementerian Luar Negeri AS untuk meninjau kembali kebijakan AS yang sudah berlaku sejak 1978 terkait permukiman Israel, Rt Arabic melaporkan.

Sampai saat ini isu pembangunan hunian Israel menjadi salah satu isu  paling kontroversial dalam konflik Israel-Palestina.

(T.RS)

Nuruddin El-Harazin

leave a reply
Posting terakhir

Yahudi Ortodok Israel gelar aksi protes menolak wajib militer

Bentrokan terjadi antara polisi Israel dengan Yahudi Ortodok yang menggelar aksi protes menolak wajib militer, Kamis (02/08/2018), di Yerusalem. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap beberapa orang Yahudi, yang ditangkap karena lari dari tugas wajib militer.