Abu Dhabi, SPNA – Dikutip dari Aljazeera, nasib muslim Uighur Turkistan Timur/Xinjiang menjadi topik pembahasan yang paling banyak dibicarakan oleh muslim dunia di media. Ucapan solidaritas atas dugaan penganiayan terhadap mereka dari pemerintah Cina berdatangan dari berbagai belahan dunia.
Sebagian besar aktivis yang menyampaikan solidaritasnya mengajak masyarakat untuk memboikot barang produksi dari Negara Tirai Bambu tersebut.
Sejumlah warga turun kejalanan di sejumlah kota Turki untuk menyuarakan pembelaan untuk muslim Uighur. Media sosila Mesir juga sesak dengan slogan ajakan untuk tidak mengkonsumsi barang produksi milik Cina.
Selian ucapan kecaman, warga net juga serentak membagikan foto sebagai bukti atas kliam deskriminasi dan penganiaan pemerintah Cina terhadap warga muslim di sana.
Linda Sarsour, seorang aktivis muslim Amerika, mengajak dunia untuk mengadili pemerintah Cina atas perbuatannya. “Pemerintah Cina harus segera diadili atas apa yang dilakukan terhadap muslim Uighur.” Tegas Sarsour.
Sedangkan penulis berkebangsaan Saudi, Turki Shalhoub, mengutuk keras deskriminasi yang dialami umat Islam di sejumlah negara, termasuk menuduh Islam sebagai agamanya terorisme.
Ia menuliskan, “Umat Islam di Iraq dibunuh, dibantai di Suriah, Afghanistan, Bosnia, Myanmar, Cina, Indian dan Kashmir. Setelah semua itu berlaku, mereka lantas balik menuduh umat Islam sebagai sarangnya teroris.”
(T.HN/S: Aljazeera)