Tahanan Remaja Palestina Lakukan Mogok Makan di Penjara Israel

Mus'ab Ghazaleh memutuskan untuk mogok makan guna memprotes keputusan Israel untuk memindahkannya ke penjara Ovik, sebuah penjara hukuman yang dibangun di atas reruntuhan desa Um Khaled.

BY Edited Thu,26 Dec 2019,01:21 PM

Yerusalem, SPNA - Mus'ab Ghazaleh, remaja Palestina berusia 15 tahun, pada hari Rabu (25/12/2019), mengumumkan mengumumkan keputusannya untuk melakukan mogok makan. Langkah ini ia tempuh guna memprotes keputusan Israel untuk memindahkannya ke penjara.

Mus'ab telah menyerahkan diri ke polisi Israel di penjara Al Maskubiyyeh di Yerusalem barat. Namun, ia terkejut ketika mereka memindahkannya ke penjara Ovik, sebuah penjara hukuman yang dibangun di atas reruntuhan desa Um Khaled yang terpopulasi.

Mus'ab telah menjalani tahanan rumah selama satu setengah tahun sebelum dijatuhi hukuman tiga bulan penjara karena diduga melemparkan batu.

Amjad Abu Assab, kepala Komite Orang Tua Tahanan di Yerusalem, mengatakan kepada Quds News Network bahwa Mus'ab menyerahkan diri ke penjara Al Maskkubiyyeh Minggu lalu setelah dijanjikan akan dikirim ke penjara Damoun atau Magiddo. Namun, Shin Bet Israel memindahkannya ke penjara Ovik.

Mus'ab telah memulai mogok makan menuntut untuk dikirim ke penjara lain, karena ia ditangkap atas tuduhan yang terkait dengan masalah keamanan.

Remaja berusia 15 tahun itu mengatakan bahwa ia lebih suka berada di sel isolasi karena dipenjara dengan warga sipil Israel yang dihukum karena pembunuhan dan kejahatan narkoba.

Abu Asab menyatakan bahwa Israel telah mencoba pada beberapa kesempatan untuk menempatkan anak-anak Palestina di sel yang sama dengan penjahat dewasa Israel. Hal yang membahayakan kehidupan anak-anak. Banyak anak menyatakan bahwa mereka takut tidur.

"Ini adalah kebijakan Israel untuk mempermalukan anak-anak Palestina sehingga mereka memberi tahu anak-anak lain tentang pengalaman mereka dan mengintimidasi mereka," kata Abu Asab.

(T.RA/S: QNN)

leave a reply
Posting terakhir