Blokade Israel Membuat Petani Bunga di Gaza Rugi

Pemetikan bunga jelang peringatan Tahun Baru di Khan Younis, Jalur Gaza  diwarnai kekhawatiran para petani dan pedagang bunga.  Hal ini karena bisnis cocok tanam dan penjualan bunga terutama mawar menurun drastis akibat krisis ekonomi yang melanda Gaza.

BY Edited Mon,30 Dec 2019,10:48 AM

Jalur Gaza, SPNA – Acara pemetikan bunga jelang peringatan Tahun Baru di Khan Younis, Jalur Gaza  diwarnai kekhawatiran para petani dan pedagang bunga.  Hal ini karena bisnis cocok tanam dan penjualan bunga terutama mawar menurun drastis akibat krisis ekonomi yang melanda Gaza.

 

Para petani mengeluhkan menurunnya cocok tanam bunga di lahan mereka dalam beberapa tahun terakhir akibat krisis ekonomi, Gaza yang sebelumnya merupakan wilayah penghasil bunga, terpaksa  mengimpor dari luar, Rt Arabic melaporkan (29/12/2019).

 

Juru Bicara Kementerian Pertanian, Adham al-Basyuni menjelaskan  bahwa Gaza pernah memiliki puluhan hektar kebun bunga, namun yang tersisa hanya beberapa hektar saja akibat blokade Israel yang melumpuhkan seluruh sektor.

 

Sebelumnya, Komite Rakyat Anti Blokade Israel mengumumkan bahwa ekonomi Gaza 2019 merupakan yang paling anjlok sejak pertama kali Israel memblokade salah satu wilayah Palestina.

 

Blokade Israel membuat pelaku usaha tidak dapat menjalankan rumah prudoksi akibat terbatasnya pasokan barang mentah dari luar Gaza. Dengan alasan keamanan, Israel yang berkuasa menjaga gerbang penyeberangan berhak membatasi dan mengawasi setiap barang yang masuk.

 

Al-Khudhari menyampaikan bahwa saat ini terdapat 2500 warga Gaza yang berstatus sebagai pengangguran. Sedangkan angka kemiskinan bahkan mencapai 85 persen.

 

Menurut data yang diperoleh pihaknya, hanya 50 persen dari semua rumah usaha yang masih mampu bertahan dari himpitan blokade. Ia mengajak seluruh kekuatan internasional untuk mendesak Israel agar segera menghentikan blokadenya.

 

Blokade Israel pertamakali berlangsung pada tahun 2006, dan berhasil mejadikan Gaza sebagai salah satu penjara terbesar di dunia, akibat terisolasi dari dunia luar. Perjalanan dibatasi hanya untuk keperluan pengobatan dan kondisi urgen lainnya.

 

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply