Tepi Barat, SPNA - Gejolak warga Palestina di kota Qalqilya, Tepi Barat, masih berlanjut. Sejumlah warga luka-luka dan sesak nafas terkena gas air mata dalam bentrokan melawan militer Israel (IDF), Selasa (07/01).
Media lokal menyebutkan konfrontasi tersebut berlangsung di dekat perbatasan selatan Kota Qalqilya. Unjuk rasa menentang perluasan hunian ilegal Israel itu berujung bentrok.
Anak-anak muda yang terlibat dalam unjuk rasa membakar ban dan melempari militer zionis dengan batu.
Sehari sebelumnya, Senin (06/01), militer Israel juga membubarkan unjuk rasa damai yang diadakan di kota tersebut.
Aksi warga yang dimotori Komite Anti-Permukiman Ilegal Yahudi itu bertujuan menyampaikan penolakan terhadap perluasan ruas jalan menuju permukiman Ilegal Yahudi.
Gubernur Qalqilya, Rafik Rawajabah, menegaskan perlunya tindakan tegas atas pencaplokan tanah yang dilakukan Israel.
"Warga Palestina akan terus berjuang mempertahankan tanah milik mereka. Sampai Palestina kembali merdeka lengka dengan Yerusalem sebagai ibu kota." Ucap Rafik.
Pembangunan perumahan ilegal Yahudi Israel di Tepi Barat merupakan salah satu alasan buntunya usaha damai Palestina-Israel. Di pihak Palestina, Presiden Palestina, Mahmud Abbas telah menegaskan bahwa perdamaian tidak akan tercapai sampai Israel angkat kaki dari wilayah Tepi Barat.
Sedangkan di pihak lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanahu juga selalu menyampaikan bahwa ia bercita-cita untuk menguasai seluruh bagian Tepi Barat.
(T.HN/S: Palinfo)