Christian Saunders: AS dan Israel Berusaha Menentang UNRWA

Amerika Serikat melobi parlemen asing untuk menghentikan sumbangan kepada lembaga itu. Sementara Israel berusaha untuk menggantikan layanan UNRWA untuk Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki dengan lembaga milik mereka sendiri.

BY Edited Fri,17 Jan 2020,11:28 AM

Gaza

Gaza, SPNA - Christian Saunders, yang sementara mengepalai Lembaga Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Kamis (16/01/2020), mengatakan bahwa Amerika Serikat melobi parlemen asing untuk menghentikan sumbangan kepada lembaga itu. Ini sebagaimana dilakukan Washington pada tahun 2018, Reuters melaporkan.

Saunders, dalam sebuah wawancara dengan Reuters di kantornya di Gaza, juga mengatakan bahwa Israel berusaha untuk menggantikan layanan UNRWA untuk Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki dengan lembaga milik mereka sendiri.

UNRWA telah menghadapi kesulitan anggaran sejak 2018, ketika Amerika Serikat, donor terbesarnya, menghentikan bantuan tahunannya sebesar $ 360 juta. Amerika Serikat dan Israel sama-sama menuduh UNRWA melakukan kesalahan manajemen dan hasutan anti-Israel.

November lalu, komisaris jenderal UNRWA Pierre Krahenbuhl mengundurkan diri di tengah penyelidikan dugaan pelanggaran.

Dalam wawancara itu, Saunders, yang sekarang bertindak sebagai komisaris jenderal, mengatakan bahwa penyelidikan oleh Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB selesai dan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres telah mengkonfirmasi tidak ada korupsi atau penyalahgunaan dana.

Saunders mengatakan pula bahwa penyelidikan telah mengungkap kesalahan manajemen yang terkait dengan sumber daya manusia dan penyalahgunaan wewenang, dan bahwa donor besar, yang telah menahan dana sementara penyelidikan sedang berlangsung, telah melanjutkan kontribusi.

Namun dia mengatakan Amerika Serikat "mengadvokasi menentang pendanaan UNRWA di parlemen Eropa dan di tempat lain."

"Kami terjalin dengan AS, kami akan terus terlibat dengan mereka dengan harapan bahwa mereka akan melihat UNRWA sebagai mitra yang dapat diandalkan dan layak didukung," kata Saunders.

"UNRWA," kata Saunders, juga merasakan "tekanan di Yerusalem Timur pada khususnya," di mana Israel sedang dalam proses membangun sekolah dan institusi "untuk bersaing" dengan lembaga tersebut dan menghentikannya untuk beroperasi di sana.

"Yang penting untuk diingat di sini adalah bahwa UNRWA memiliki mandat dari Majelis Umum (PBB), dari seluruh dunia, negara-negara anggota, untuk memberikan layanan kepada para pengungsi Palestina di Yerusalem Timur," kata Saunders.

Israel menganggap semua Yerusalem, termasuk bagian timur yang direbut di sepanjang Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967, sebagai "ibu kotanya yang tak terpisahkan." Sementara, Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara yang ingin mereka bangun di Tepi Barat dan Gaza.

Bulan lalu, Majelis Umum PBB memperbarui mandat UNRWA untuk tiga tahun lagi. Badan tersebut membantu lebih dari 5 juta pengungsi yang terdaftar di Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur, serta di Yordania, Lebanon dan Suriah.

Saunders mengatakan dia merasa yakin UNRWA memiliki cukup dana untuk setidaknya kuartal pertama 2020, namun masih menghadapi jalan yang sulit di depan.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir