Washington, SPNA - Presiden AS Donald Trump dilaporkan akan mengadakan dua pertemuan berturut-turut hari ini, Senin (27/01/2020) dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta pemimpin Partai Biru Putih Benny Gantz yang menjadi oposisi Netanyahu dalam pemilu Maret mendatang.
Berdasarkan laporan Gedung Putih, pertemuan pertama diadakan bersama Netanyahu kemudian Benny Gantz. Kemudian hari Selasa, Trump dijadwalkan akan kembali bertemu Netanyahu.
Seorang pejabat politik AS melaporkan bahwa Donald Trump akan membahas rincian Deal of Century bersama kedua pemimpin Israel tersebut.
Sampai saat ini, Gedung Putih belum mengungkapkan aspek politik dari Deal of Century. Hal ini karena melihat situasi politik Israel dan respon negatif dari pihak Palestina.
Trump sebelumnya telah mengambil beberapa keputusan yang pro Israael dan ditentang oleh Pemerintah Palestina.
Dia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, lalu merelokasi kedutaan AS dari Tel Aviv ke kota suci Al-Quds disusul pemotongan dana bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
Netanyahu dan Gantz terbang ke Washignton atas undangan Trump guna membahas Deal of Century yang diprediksi akan diumumkan 28 Januari mendatang.
Netanyahu sebelumnya menegaskan bahwa Deal of Century adalah kesempatan emas yang tidak akan terulang kembali di masa yang akan datang.
Pasukan Pendudukan Israel dilaporkan melakukan siaga satu di Tepi Barat jelang deklarasi Washington terhadap Deal of Century.
Kepala Staf Angkatan Darat, Avichai Kovachi menghentikan sidang militer dan menambah pasukan di Tepi Barat khususnya lokasi permukiman ilegal Israel.
Sementara itu Sekjen Dewan Inisiatif Nasional Palestina menegaskan bahwa Deal of Century diciptakan oleh lalu diajukan dengan cover Amerika Serikat. Tujuan dari Deal of Century tak lain adalah menghapus seluruh hak-hak kebangsaan Palestina.
Pemerintah Palestina juga menuntut Israel bertanggung jawab atas akibat yang terjadi jika Deal of Century benar-benar dilaksanakan.
(T.RS/S:Reuters)