Al-Quds, SPNA - Kementerian Pendidikan Palestina melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel  menewaskan dua siswa Palestina serta menangkap 161 lainnya di tahun 2019.

Hal ini dilaporkan Kementerian Pendidikan Palestina bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Dunia.

Dilansir Palinfo, Minggu (26/01/2020)  pelanggaran hukum terhadap lembaga pendidikan masih terus terjadi khususnya di kota suci Al-Quds, Hebron dan area C di Tepi Barat serta Jalur Gaza.

Di tahun 2019, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) tercatat telah membunuh dua pelajar Palestina serta  menangkap 161 siswa, 17 guru dan pegawai administrasi sekolah.

Sebanyak 175 siswa dan 120 guru serta administrasi sekolah dilaporkan luka-luka akibat tindakan brutal IDF.

Selain itu IDF juga menghalangi akses masuk ke sekolah sebanyak 4.576 kali untuk siswa, dan  859 kali untuk guru.

Dua sekolah dihancurkan dan beberapa lainnya dihentikan pembangunannya atau disita. Total jam pelajaran yang terhambat akibat tindakan Israael  mencapai 3072 jam pelajaran.

Sampai saat ini IDF masih mempersulit proses belajar dan mengajar bagi para siswa dimana Pemerintah Palestina dilarang membangun sekolah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Meskipun demikian lembaga pendidikan Palestina tetap menjalankan aktivitas belajar mengajar meskipun dibawah tenda.

Sebelumnya, Lembaga Nasional untuk keluarga syuhada Palestina melaporkan bahwa jumah syuhada yang gugur di tahun 2019  akibat penembakan dan serangan roket pasukan pendudukan Israel (IDF) mencapi 149 jiwa.Mereka berasal berbagai provinsi Palestina, dimana 74% diantaranya berasal dari Jalur Gaza.

Muhammad Sabihat Direktur Lembaga Nasional Keluarga Syuhada menjelaskan bahwa sebanyak 33 anak-anak dan remaja dibawah umur gugur ditembak pasukan Israel, atau 23% dari seluruh korban jiwa tahun 2019, Wafanews melaporkan (31/012/2019).

(T.RS/S:Palinfo)