Haniyeh Tolak ‘Deal of the Century’

Faksi-faksi Palestina telah mengecam rencana perdamaian Timur Tengah AS, yang akan diumumkan oleh Trump pada hari Selasa di Gedung Putih dalam kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

BY Edited Mon,27 Jan 2020,11:38 AM

Gaza, SPNA - Ismail Haniyeh, ketua gerakan Islam Hamas, menyatakan penolakannya terhadap rencana perdamaian Timur Tengah AS, yang dijuluki oleh Presiden Amerika Donald Trump sebagai "Deal of The Century (Kesepakatan Abad Ini)."

"Kami siap mengadakan pertemuan mendesak dengan saudara-saudara di partai Fatah dan semua faksi di Kairo untuk menarik jalan kami sendiri dan bersatu dalam pertempuran mempertahankan Yerusalem dan tempat-tempat suci kami," sebuah laporan media mengutip pernyataan itu.

Faksi-faksi Palestina telah mengecam rencana perdamaian Timur Tengah AS, yang akan diumumkan oleh Trump pada hari Selasa di Gedung Putih dalam kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Berbicara kepada wartawan pada 23 Januari, Trump mengatakan bahwa Palestina mungkin bereaksi negatif terhadap rencana itu pada awalnya, tetapi "itu sebenarnya sangat positif bagi mereka."

Trump telah menunda beberapa kali penerbitan "Kesepakatan Abad Ini" untuk perdamaian antara Israel dan Palestina.

Bagian ekonomi dari rencana perdamaian Trump diumumkan saat konferensi yang dipimpin AS di Bahrain Juni lalu, sebuah konvensi yang diboikot oleh Palestina.

Pemerintahan Trump telah membalikkan dekade kebijakan AS mengenai konflik antara Israel dan Palestina.

Hubungan politik antara Palestina dan AS terputus segera setelah Trump mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 2017 dan memindahkan kedutaan Amerika ke kota itu pada 2018.

Pada November 2019, Washington mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi menganggap permukiman Tepi Barat Israel "tidak konsisten" dengan hukum internasional. Ini menjadi sebuah langkah yang semakin meredupkan masa depan perundingan damai Israel-Palestina.

Putaran terakhir perundingan damai antara Israel dan Palestina gagal pada tahun 2014 di tengah ekspansi permukiman sebelumnya di Tepi Barat.

Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur dalam Perang Timur Tengah 1967 dan sejak itu menguasai atau memblokade mereka meskipun ada kecaman internasional.

(T.RA/S: Asian Lite News)

leave a reply
Posting terakhir