Khalil Jabbarin, Satu Lagi Kisah Penyiksaan Anak Palestina di Penjara Israel

Jabbarin mengisahkan kondisi tahanan yang tidak layak bagi manusia dan bagaimana Israel memperlakukan mereka dengan tidak manusiawi.

BY Edited Tue,28 Jan 2020,01:13 PM

Tepi Barat

Tepi Barat, SPNA - Kesaksian terbaru oleh anak-anak Palestina -yang baru-baru ini dipindahkan ke penjara Damon sebelum dipindahkan ke penjara Ofer pada Rabu lalu- menguak ke permukaan.

Komite Tahanan dan Mantan Tahanan mengungkapkan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada hari Minggu (26/01/2020) bahwa kondisi di penjara Damon adalah "bencana" dan tidak cocok untuk manusia, menurut tahanan Khalil Jabbarin.

Jabbarin menyatakan bahwa setelah dia, dan anak-anak lain, dikirim ke penjara, otoritas penjara Israel memerintahkan mereka untuk memilih wakil daripada tahanan dewasa, yang mewakili mereka tetapi anak-anak menolak perintah Israel.

Jabbarin menambahkan bahwa "Israel menekan semua anak-anak, yang menyatakan pemberontakan sebagai protes terhadap kondisi mengerikan di dalam penjara dan terhadap pemisahan mereka dari perwakilan mereka (tahanan dewasa)."

Empat anak dimasukkan ke dalam sel isolasi, termasuk Jabbarin, yang dituduh menghasut para tahanan.

"Banyak anak-anak, yang dikirim ke penjara Damon, menyatakan mogok makan terbuka sebagai protes terhadap kondisi mengerikan di penjara", kata Jabbarin. "Di antara mereka yang melakukan mogok makan, Riyadh Omour, yang dilucuti pakaiannya dan diancam akan tetap berada dalam kondisi itu kecuali dia mengakhiri mogok makan."

Komite menekankan bahwa eskalasi Israel terhadap anak-anak Palestina melanggar semua hukum internasional dan hak asasi manusia. Lembaga ini menyerukan kepada komunitas internasional dan organisasi-organisasi hak asasi manusia untuk segera turun tangan menghentikan serangan Israel terhadap anak-anak Palestina.

(T.RA/S: QNN)

leave a reply
Posting terakhir