. Penyemprotan pestisida Israel membuat petani Gaza alami kerugian sebesar 17 miliar rupiah

Penyemprotan pestisida Israel di wilayah perbatasan membuat petani Gaza alami kerugian yang cukup besar. Kejahatan Israel tersebut telah berlangsung lama sejak 20 tahun terakhir.

BY Edited Tue,04 Feb 2020,09:59 AM

Gaza, SPNA – Kementerian Pertanian Palestina, mengadakan konferensi pers terkait kejahatan Israel yang membayakan perkebunan petani Palestina di Gaza. Israel disebutkan menggunakan pestisida yang memberikan dampat buruk bagi perkebunan warga di perbatasan.

Konferensi tersebut diadakan di depan Kantor Cabang Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Senin (03/02/2019).

Juru Bicara Kementerian, Adham Al-Basyuni, mengatakan bahwa lahan pertanian warga di timur dan utara Gaza menjadi wilayah bencana akibat pestisida Israel.

Dalam wawancara dengan wartawan Suara Palestina, Adham menambahkan lahan yang menjadi korban kejahatan Israel tersebut seluas 2000 dunam (1 dunam = 1000 meter persegi). Sedangkan kerugian jika dikalkulasikan dapat mencapai 1,25 juta dolar Amerika, atau setara dengan 17 miliar rupiah.

Adham juga berharap bahwa kejahatan Israel tersebut tidak lepas dari catatan Organisasi Internasional dan berharap PBB dapat turun tangan untuk menekan Israel.

Sebelumnya Israel mengklaim bahwa penyemprotan pestisida mereka sama sekali  tidak akan memberikan dampak buruk bagi tanaman milik warga.

Salah satu petani di Timur Gaza, Ala Abu Diraz, mengakui bahwa kejahatan Israel tersebut telah dilakukan sejak tahun 2000 dan masih terus berlangsung sampai hari ini. Lahannya seluas 6 dunam bahkan mengalami gagal panen total.

(T.HN)

Nuruddin Jamal Al-Harrazin

leave a reply
Posting terakhir
Panen zaitun lebih awal, petani di  Tepi Barat alami kerugian

Panen zaitun lebih awal, petani di Tepi Barat alami kerugian

Para petani di berbagai desa dan kota di Tepi Barat, termasuk Salfit Barat, mengeluhkan rendahnya produksi minyak zaitun yang mereka hasilkan. Persentase minyak zaitun hanya meningkat 10% dari perkiraan yang mencapai 25%, sehingga para petani bisa meningkatkan pendapatan pada musim zaitun kali ini.