PA Larang Produk Israel di Pasar Palestina

Langkah ini merupakan tanggapan terhadap Israel yang telah menghentikan produk pertanian Palestina, Kementerian Ekonomi mengumumkan.

BY Edited Fri,07 Feb 2020,11:13 AM

Ramallah

Ramallah, SPNA - Otoritas Palestina (PA) melarang beberapa komoditi Israel dari pasar di wilayah-wilayah pendudukan. Langkah ini merupakan tanggapan terhadap Israel yang telah menghentikan produk pertanian Palestina, Kementerian Ekonomi mengumumkan.

Larangan PA terhadap sayuran, buah-buahan, jus, air mineral, dan minuman berkarbonasi dari Israel mulai berlaku pada hari Rabu (05/02/2020), setelah perintah yang dikeluarkan pada hari Jumat lalu oleh Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett untuk menghentikan impor pertanian dari Tepi Barat yang diduduki.

Keputusan Bennett dibuat di bawah tekanan dari peternak sapi Israel, yang telah menghadapi kerugian dalam beberapa bulan terakhir akibat boikot PA terhadap produk ternak dan domba Israel dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan Palestina pada pasar dan ekonomi Israel. Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan bahwa warga Palestina mengimpor tiga kali lebih banyak daripada yang mereka ekspor ke negara pendudukan.

Menurut Kementerian Ekonomi PA, ekspor buah-buahan dan sayuran segar Palestina ke Israel bernilai $ 55 juta per tahun, tetapi orang-orang Palestina membayar sekitar $ 300 juta untuk sayuran yang diimpor dari Israel, di samping $ 100 juta untuk air kemasan dan minuman ringan.

Seorang juru bicara kementerian, Azmi Abdelrahman menjelaskan bahwa sektor pertanian Palestina dapat menyediakan lebih dari 85 persen permintaan pasar pada saat ini, "Begitu larangan diberlakukan, kerugian sebagian besar akan berada di pihak Israel, karena nilai impor Palestina lebih besar."

Abdelrahman menambahkan bahwa pemerintah sedang mencari cara untuk membantu para petani lokal yang telah menandatangani kontrak dengan pabrik-pabrik Israel, sehingga dapat mengurangi kerugian mereka.

Larangan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel atas apa yang disebut "rencana perdamaian" Presiden AS Donald Trump, yang telah ditolak oleh semua partai Palestina serta PBB karena tidak didasarkan pada resolusi PBB.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir