Hamas dan Jihad Islami balas ancaman agresi militer Netanyahu

Pejuang Palestina di Gaza merespon dengan tegas ancaman agresi militer yang disampaikan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Hamas mengingatkan Netanyahu agar tidak salah dalam mengambil kebijakan.

BY Edited Tue,11 Feb 2020,10:26 AM

Gaza, SPNA - Dua gerakan perjuangan Palestina di Gaza, Hamas dan Jihad Islami, menanggapi dengan serius ancaman agresi militer Israel yang disampaikan Netanyahu.

Respon tersebut disampaikan dalam dua konferensi pers terpisah, kemarin (Senin, 10/02) di Gaza. Juru bicara resmi Hamas, Fauzi Barhum mengatakan bahwa Israel harus berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan terkait rencana agresi ke Gaza.

"Ancaman itu sama sekali tidak membuat kami takut atau gentar, dan tidak akan mengurangi semangat warga Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaannya." Tegasnya.

Sedangkan Jihad Islami dalam pernyataanya menyampaikan bahwa sudah menjadi hak warga Palestina untuk memperjuankan tanah airnya. Selain juga meminta seluruh faksi Palestina agar membuat barisan persatuan bersama demi mematahkan konspirasi Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Minggu (09/02), mengatakan bahwa Israel siap melancarkan agresi militer ke Gaza, sebagai balasan atas penembakan roket dan pelepasan balon pembakar ke arah permukiman Yahudi perbatasan.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan mingguannya, seperti dilansir salah satu media Israel, Maariv.

"Saya tidak akan berbicara detail di depan media, namun kita siap untuk melakukan sebuah operasi luar biasa." Ucap Netanyahu.

"Saya berharap Hamas dan Jihad Islami memakai pemikiran mereka (sebelum bertindak)." Tambahnya.

Sejak Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan Deal of The Century akhir bulan lalu, eskalasi ketegangan antara Palestina dan Israel semakin meningkat.

Salah satu poin konsep damai tersebut menjadikan Yerusalem sepenuhnya milik Israel, termasuk Masjid Al-Aqsa.

Beberapa hari lalu Hamas mengajak seluruh elemen  masyarakat Palestina untuk melakukan perlawanan terhadap Israel. Menurut mereka konspirasi tersebut hanyak dapat dipatahkan dengan perlawanan.

(T.HN/S: Qudspress)

leave a reply