Khoudari : Blokade Membuat Perekonomian Gaza Berada Dititik Rawan

"Blokade telah merambat ke seluruh lini kehidupan. Sampai sekarang Israel mempersulit suplai barang. Akibatnya sektor industri dan perdagangan Gaza kesulitan beroperasi dan terpaksan tutup,'' terangnya.

BY Edited Sun,23 Feb 2020,12:21 PM

Jalur Gaza, SPNA - Dewan Rakyat Melawan Blokade Israel melaporkan bahwa 50 pabrik dan toko di Gaza terpaksa tutup akibat blokade.

 

Kepala Dewan Rakyat Palestina Anti-Blokade, Jamal Khoudari dalam konferensi pers Jumat (21/02) menjelaskan bahwa situasi perekenomian di Gaza berada dalam titik rawan.

 

Ribuan buruh Gaza terpaksa kehilangan pekerjaan. Hal ini mengancam perekonomian Gaza dimana   85% warga Gaza hidup dibawah garis kemiskinan.

 

"Blokade telah merambat ke seluruh lini kehidupan. Sampai sekarang Israel mempersulit suplai barang. Akibatnya sektor industri dan perdagangan Gaza kesulitan beroperasi dan terpaksan tutup,'' terangnya.

 

Khoudari kembali menegaskan bahwa penghapusan blokade merupakan solusi satu-satunya solusi menyelesaikan krisis di Gaza.

 

"Situasi di Gaza sangat meresahkan. Blokade Israel menyebabkan 70% warga Gaza kehilangan pekerjaan,'' terang Jamal Khoudari.

Kepala Lembaga Anti-blokade Israel tersebut menambahkan, blokade dan perang 3 kali berhasil melumpuhkan sektor ekonomi, dimana pabrik dan perusahaan Gaza terpaksa tutup, Palinfo melaporkan.

"Penutupan pabrik dan toko di Gaza terjadi hampir setiap hari. 300.000 warga Gaza terpaksa menganggur dan kehilangan pekerjaan. "

Selama blokade berlaku, maka masa depan generasi muda Palestina akan tetap suram. Kami tak ingin ini terjadi. "Saat ini yang kami butuhkan adalah blokade dihapus serta membebaskan suplai barang dari dan ke Gaza, disamping proyek pembangunan dan ekonomi."

Israel memblokade Gaza sejak 2007, tepatnya setelah gerakan Hamas yang anti Israel memenangkan pemilu. Selama satu dekade terakhir, Gerakan Perlawanan tersebut bersama sekutunya seperti Jihad Islam Palestina, terlibat dalam 3 peperangan dengan Israel.

 

Berdasarkan laporan sejumlah lembaga seperti Otoritas Perusahaan Air Minum Palestina, WHO, sekitar 97% air di Gaza tak dapat diminum. Disaat yang sama persediaan air tanah yang menjadi sumber satu-satunya di Gaza hampir habis.

 

Gaza sudah membangun 3 pusat desalinasi air laut, sayangnya tak cukup. Pemerintah lalu berencana membangun stasiun yang lebih besar, namun proyek tersebut kandas karena tak memiliki sumber daya yang cukup.

 

Komite Rakyat Anti Blokade Israel juga mengatakan bahwa ekonomi Gaza 2019 merupakan yang paling anjlok sejak pertama kali Israel memblokade salah satu wilayah Palestina.

 

Blokade Israel membuat pelaku usaha tidak dapat menjalankan rumah prudoksi akibat terbatasnya pasokan barang mentah dari luar Gaza. Dengan alasan keamanan, Israel yang berkuasa menjaga gerbang penyeberangan berhak membatasi dan mengawasi setiap barang yang masuk.

 

(T.RS/S:RamallahNews)

leave a reply
Posting terakhir

Blokade Israel Membuat Petani Bunga di Gaza Rugi

Pemetikan bunga jelang peringatan Tahun Baru di Khan Younis, Jalur Gaza  diwarnai kekhawatiran para petani dan pedagang bunga.  Hal ini karena bisnis cocok tanam dan penjualan bunga terutama mawar menurun drastis akibat krisis ekonomi yang melanda Gaza.