Ramallah, SPNA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Selasa (25/02/2020) bahwa walaupun tidak ada kasus virus corona di wilayah Palestina yang diduduki, risikonya, bagaimanapun, tetap tinggi.
Dalam sebuah laporan yang dikutip oleh kantor berita Palestina WAFA, WHO mengatakan bahwa sementara 87 kasus virus corona dilaporkan di Kawasan Mediterania Timur: 61 kasus di Iran (termasuk 12 kematian), 13 kasus di UEA, 5 di Kuwait, 2 di Bahrain, 2 di Oman, 1 di Afghanistan, 1 di Lebanon, 1 di Irak, 1 di Mesir, dan 2 di Israel, tidak ada kasus COVID-19 yang terdaftar di wilayah Palestina yang diduduki seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina (Kemenkes).
Pertemuan koordinasi antara Kementerian Kesehatan, Komite Internasional Palang Merah, Federasi Internasional Palang Merah dan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina yang difasilitasi oleh WHO diadakan pada hari Senin (24/02/2020) di Ramallah di mana para pihak sepakat untuk memperkuat upaya koordinasi dalam pengelolaan dan transportasi kasus-kasus potensial serta mereka yang ditempatkan di karantina dan bekerja bersama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang COVID-19.
Kepala kantor WHO, Gerald Rockenschaub, juga memimpin bersama pertemuan kesiapsiagaan antar lembaga COVID-19 dengan Menteri Kesehatan Otoritas Palestina Mai Al-Kaila di Ramallah pada hari Minggu, yang dihadiri oleh perwakilan urusan dalam negeri, dinas militer dan urusan keagamaa. Dalam pertemuan itu mereka membahas mengenai tingkat tindakan kesiapsiagaan, pembaruan terbaru dari Kementerian Kesehatan dan kementerian lain dan menyepakati serangkaian tindakan kesiapsiagaan prioritas tambahan untuk Tepi Barat dan Gaza, kata laporan itu.
Mengenai Gaza, WHO mengatakan mendukung peninjauan langkah-langkah kesiapan Gaza dengan otoritas dan mitra lokal minggu ini.
(T.RA/S: QNN)
