Gaza, SPNA- Menteri Pertanian Gaza, Riyadh Al-Athariy, hari ini Kamis (27/02), mengumumkan bahwa Pemerintah Israel mengeluarkan kebijakan terbaru membolehkan hasil pertanian Gaza untuk dikirim ke luar, baik melalui perbatasan atau melalu pelabuhan.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui sebuah wawancara di salah satu radio Palestina, Voice of Palestine. Riyadh mengatakan Israel memang terlambat merespon poin perdamaian yang baru saja ditandatangani antara pejuang Palestina dan Militer Israel. Namun beberapa truk hasil pertanian Gaza telah berhasil melewati perbatasan.
Ia menambahkan bahwa seharusnya hasil pertanian Gaza sudah dapat dikirim ke pasar Israel hari ini.
Konfrontasi bersenjata kembali terjadi Minnggu sampai Senin (23 dan 24 Februari) lalu antara pejuang Palestina dan Militer Israel. Bermula dari pembunuhan oleh militer Israel terhadap salah satu prajurit dari barisan Jihad Islami di Gaza.
Quds Brigades, sayap bersenjata gerakan tersebut, Minggu sore (23/02) mengumumkan bertanggung jawab terhadap penembakan sejumlah roket ke permukiman ilegal Yahudi.
Dalam konfirmasi singkatnya, Quds Brigades mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan balasan terhadap pembunuhan salah satu pasukannya yang ditembak militer Israel di perbatasan Khan Yunis.
Prajurit yang dimaksud adalah Muhammad Ali Naim (27). Menurut militer Israel ia ditembak karena memasang bom di perbatasan Gaza-Israel.
Menerima hujan roket dari Gaza, militer Israel langsung membalasnya dengan mengirimkan pesawat tempur.
Dikutip dari media lokal Palestina, AlArabi.co, kesepakatan gencatan senjata baru berhasil ditandatangani pada Senin malam (24/02), melalui negosiasi Mesir dan PBB.
Pejuang Palestina berjanji komitmen dengan perjanjian tersebut selama Israel tidak melanggar kesepakatannya.
(T.HN/S: Ramallah)