Tepi Barat, SPNA - Pengumuman kondisi darurat akibat Corona di Palestina oleh Presiden Palestina Mahmud Abbas berdampak jelas pada aktivitas warga, khususnya dunia pendidikan.
Seluruh sekolah, kampus dan lembaga pemerintahan lumpuh total menyusul kebijakan libur bersama selama satu bulan untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 tersebut. Padahal Kesehatan Palestina telah menyatakan bahwa virus dari Wuhan, Cina itu belum terdeteksi di Gaza.
Pantauan langsung wartawan Suara Palestina, Sabtu (07/03), seluruh kantor pemerintahan dan lembaga pendidikan di Gaza tidak beroperasi sebagaimana biasanya.
Kebijakan Presiden tersebut dikeluarkan pada hari Kamis (05/03) lalu.
Menteri Kesehatan Palestina, Mai Al-Kaila, Jumat (06/02) mengumumkan bahwa korban terinfeksi Corona di Palestina telah mencapai 16 orang.
Namun demikian semua kasus tersebut berlangsung di Tepi Barat. Sementara Gaza, sampai saat ini masih dalam kondisi negatif.
Sementara itu seperti di kutip dari salah satu media lokal, Qudspress, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh, mengatakan bahwa Palestina sanggup untuk keluar dari bencana virus tesebut. Sebelumnya Palestina telah berhasil melewati berbagai kondisi yang lebih sulit dari itu sebelumnya.
(T.HN)
Nuruddin Jamal Al-Harrazin