Tel Aviv, SPNA – Menteri Kesehatan Israel mengumumkan bahwa jumlah penderita COVID-1 9 di Israel meningkat hingga 39 jiwa, sejak Minggu sore (08/03).
Kemenkes Israel mengatakan bahwa jumlah penderita virus corona meningkat setelah 14 warga Israel yang baru kembali dari Eropa terbukti tertular virus tersebut.
Sebelumnya Menteri Pertahanan Israel berencana memblokade seluruh wilayah Tepi Barat. Netanyahu juga mengatakan akan memboyong siswa dan prajurit untuk terlibat dalam sterilisasi terhadap tempat-tempat keramaian khususnya stasiun bus serta kereta api di wilayah yang diduduki.
Wabah Corona yang telah merambat ke Israel dan Palestina menjadikan pihak penjara Israel membatalakn hak kunjungan keluarga bagi para tahanan Palestina.
Menteri Keamanan Nasional Israel, Gilad Erdan, kemarin (Minggu, 08/02), mengumumkan pembatalan hak para tahanan untuk menerima kunjungan keluarga mereka. Hal itu atas alasan agar virus yang telah membunuh ribuan orang terseut tidak berpindah ke penjara Israel.
Channel 7 Israel melaporkan bahwa keputusan tersebut dikeluarkan ditemukan sejumlahh kasus infeksi cirus Corona di Bethlehem.
Erdan menyebutkan bahwa berpindahnya virus tersebut ke penjara Israel akan menjadi petaka yang besar.
"Membatalakn hak kunjungan merupakan keputusan darurat yang harus ditempuh. Masuknya corona ke penjara akan mengakibatkan infeksi kolektif. Kita harus melakukan apapun untuk menghindari hal tersebut."
Dikutip dari salah satu media Palestina, Palinfo, jumlah tahanan Palestina yang mendekam di puluhan penjara Israel saat ini mencapai 5700 orang. Termasuk di antaranya puluhan perempuan dan ratusan anak-anak, serta pasien yang sedang sakit.
(T.RS/S:Maannews)
