Tepi Barat, SPNA – Pemerintah Palestina terus mengupayakan berbagai usaha untuk mencegah penyebaran Corona dalam skala yang lebih besar. Langkah terbaru adalah dengan menutup dua arah seluruh perbatasan yang menghubungkan Palestina dengan dunia luar.
Sebelumnya Palestina hanya melarang warganya melakukan perjalanan ke luar Palestina. Sementara mereka yang ingin masuk ke wilayah tersebut masih diizinkan dengan melewati pos pemeriksaan kesehatan.
Kebijakan baru pemerintah ini berlaku di seluruh wilayah Palestina, baik Tepi Barat maupun Gaza.
Dikutip dari salah satu media lokal Palestina, Palinfo, Sabtu (14/03), Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ibrahim Mulham, Sabtu (14/03), mengumumkan bahwa jumlah warga Palestina yang tercatat terpapar Corona naik menjadi 38 orang. Bertambah tiga kasus baru yang terdetaksi di Provinsi Bethlehem.
Dalam Konferensi Pers di Kota Ramallah, Mulham mengatakan, "Tiga korban tersebut terpapar korona akibat menjalin kontak langsung dengan pasien yang kemudian divonis positif."
Ia menambahkan bahwa Otoritas Kesehatan telah melakukan karantina rumahan untuk 6429 warga. 2676 di antaranya merupakan warga Gaza.
Untuk menekan angka penyebaran virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina tersebut, Kemenkes mengajak warga untuk lebih memperhatikan kesehatan pribadi dan lingkungan. Serta tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak diperlukan. Serta tidak melakukan banyak kontak langsung dengan warga lainnya. Kebanyakan kasus infeksi baru terjadi karena kontak langsung.
(T.HN/S: Palsawa)