Tepi Barat, SPNA – Otoritas Palestina di Tepi Barat, Minggu (23/03), melakukan penangkapan terhadap 54 warga yang tidak mematuhi peraturan penguncian wilayah atau lockdown. Penangkapan tersebut berlangsung di beberapa provinsi, yaitu Jenin, Qalqilya, Selfit, Neblus dan Ramallah.
Pemerintah Palestina, Minggu (22/03), mengambil kebijakan melakukan Iockdown seluruh provinsi Tepi Barat. Langkah tersebut merupakan bentuk dari keseriusan Palestina untuk memutuskan mata rantai virus Corona.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, mengatakan, “Seluruh warga Palestina Tepi Barat dilarang untuk melakukan aktivitas di luar rumah selama 14 hari, di mulai dari jam 20:00 hari ini (kemarin, Minggu, 22/03).
“Warga dilarang melakukan penjalanan antarprovinsi, semuanya harus terus berada di rumah masing-masing.” Tambahnya.
Kebijakan tersebut tentunya tidak temasuk aktivitas pihak kesehatan, tim medis, pemilik apotek dan swalayan.
Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, mengatakan bahwa keputusan tersebut telah menunjukkan keseriusan Pemerintah dalam menangani kasus besar seperti ini.
Pemerintah Palestina, kemarin (Senin, 23/03) mengumumkan belum mencatat satupun kasus baru dari Covid-19.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ghassan Namr, mengatakan bahwa tidak terdapat kasus baru dari Covid-19 di Palestina. Jumlah korban yang terpapar Corona masih seperti sehari sebelumnya yaitu 59 kasus.
Sedangkan di Israel, jumlah korban yang terpapar Corona telah mencapai 1442 orang. Dua puluh Sembilan pasien bahkan diberitkana sedang kritis.
(T.HN/S: Ramallah)