Tepi Barat, SPNA – Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ghassan Namr, Senin (23/03), mengumumkan bahwa tidak terdapat kasus baru dari Covid-19 di Palestina. Jumlah korban yang terpapar Corona masih seperti sehari sebelumnya yaitu 59 kasus.
Dalam laporan terbaru tersebut, Namr mengatakan 17 di antara pasien yang dirawat telah berhasil sembuh dan meninggalkan rumah sakit. Sedangkan 42 lainnya masih di bawah pantauan medis.
Ia juga menambahkan pihaknnya telah melakukan tes Corona terhadap lebih dari lima ribu warga.
Hari ini disebutkan bahwa para menteri melakukan pertemuan penting untuk membahas sejumlah upaya yang akan dilakukan dalam masa penanggulangan wabah Corona. Juga untuk menjawab sejumlah pernyataan simpang siur yang tersebar di masyarakat.
Sehari sebelumnya, Minggu (22/03), Pemerintah Palestina mulai melakukan penguncian wilayah untuk seluruh provinsi yang berada di Tepi Barat.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh resmi mengumumkan lockdown untuk wilayah Tepi Barat selama 14 hari dari sejak setelah pengumuman.
“Warga dilarang melakukan penjalanan antar provinsi, semuanya harus terus berada di rumah masing-masing.” Tegas Shtayyeh.
Kebijakan tersebut tentunya tidak temasuk aktivitas pihak kesehatan, tim medis, pemilik apotek dan swalayan.
Selain itu Pemerintah juga meminta Israel untuk bertanggung jawab atas keselamatan warga Palestina. Empat tahanan Palestina di penjara Zionis dilaporkan positif terkena Covid-19.
Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, mengatakan bahwa keputusan tersebut telah menunjukkan keseriusan Pemerintah dalam menangani kasus besar seperti ini.
Sedangkan di Gaza, sampai saat ini belum tercatat satupun kasus positif Corona. Namun demikian pemerintah setempat telah menyiapkan diri dengan menyediakan sejumlah ruang isolasi di perbatasan.
(T.HN/S: Qudspress)