Ankara, SPNA – Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, Rabu (25/03), mengumumkan bahwa warga yang meninggal akibat Corona di negara tersebut meningkat menjadi 59 jiwa. Bertambah sebanyak 15 kasus dalam 24 jam terakhir.
Sedangkan kasus infeksi baru meninggkat sebanyak 561 orang, menjadi total 2.433 jiwa.
Beberapa hari lalu, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengumumkan bahwa negaranya terhitung sejak hari Minggu (22/03) sedang mengevakuasi 3.358 pelajarnya, dari tujuh negara yang telah memutuskan penerbangan dengan Ankara. Setiba di tanah air mereka nantinya akan langsung ditempatkan di karantina.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam wawancaranya di dua stasiun televisi lokal, NTV dan CNN. Tujuh negara tersebut adalah Inggris, Irlandia, Swiss, Polandia, Italia, Mesir dan UEA.
Kebijakan itu merupakan tanggapan atas tuntutan para pelajar Turki sendiri yang meminta untuk di evakuasi.
Ia menjelaskan bahwa para pelajar tersebut nantinya akan ditempatkan di karantina selama 14 hari. Pemerintah juga akan memenuhi seluruh kebutuhan mereka selama proses evakuasi berlangsung.
Sebelumnya Turki telah mengevakuasi 224 warganya dari Maroko, pasca pemutusan penerbangan akibat wabah Corona. Kemenlu Turki dalam hal ini menyampaikan apresiasinya atas kerjasama yang sangat baik dari Menlu Maroko, Nasser Bourita.
(T.HN/S: Elbalad)